Jakarta (ANTARA) - Kasubdit Kelembagaan dan Kerja Sama Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Papay Supriatna mengungkapkan beberapa program transformasi digital telah diterapkan di Madrasah agar peserta didik dan guru di institusi pendidikan tersebut tetap bisa mengikuti tuntutan dan tren digitalisasi dengan optimal.
Program-program itu meliputi pembuatan aplikasi untuk penataan dan pengelolaan madrasah lebih efisien hingga pembekalan nilai-nilai Islami yang bisa menjadi pegangan bagi para murid madrasah tetap berakhlak di tengah arus digitalisasi.
"Kita menyadari percepatan laju teknologi itu sangat cepat sekali, kalau kita tidak berlari maka kita akan tertinggal. Maka dari itu kami menyiapkan SDM dan juga semua daya kami untuk mengejar ketertinggalan di bidang teknologi khususnya di sektor pendidikan," kata Papay di Jakarta, Kamis.
Salah satu program yang diunggulkan ialah aplikasi khusus bernama EDM dan eRKAM yang berguna bagi pengelola madrasah bisa memperbaiki perencanaan dan penggunaan anggaran BOS (Bantuan Operasional Sekolah) sehingga lebih transparan dan efektif.
Selanjutnya, menurut dia, aplikasi lainnya yang dikembangkan untuk mendukung transformasi digital yang berguna dalam kegiatan belajar di madrasah adalah e-learning madrasah.
"Platform ini berguna untuk pembelajaran digital, kita siapkan sebelum COVID-19 dan sudah bisa dimanfaatkan," katanya.
Baca juga: Kaum muda tekankan pentingnya literasi dan transformasi digital
Selain itu, Kemenag tidak luput menggandeng para pelaku industri untuk ikut berkontribusi menghadirkan program pelatihan maupun kegiatan mengajak talenta yang ada di madrasah bisa belajar dan mendapatkan pengalaman dari dunia kerja nyata.
Dari segi kurikulum, Kemenag juga telah mengajak madrasah-madrasah untuk menerapkan kurikulum Merdeka yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 2022 lalu.
Harapannya siswa yang menjadi lulusan madrasah dan mendapatkan metode pembelajaran berbasis kurikulum Merdeka bisa juga menjadi talenta berkualitas menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia kerja nyata.
"Hal yang jelas kita tidak ingin bonus demografi Indonesia menjadi sia-sia. Dengan adanya kurikulum merdeka dan merdeka belajar dari Kemendikbudristek, kita Kemenag sejalan. Namun tentunya program pendidikan umum ini kita kuatkan dengan pendidikan agama Islamnya," kata Papay.
Dengan pembinaan karakter dan nilai-nilai yang tepat, harapannya para siswa madrasah setelah lulus bisa menjadi talenta digital yang unggul dan berdaya saing tinggi di tengah era percepatan digitalisasi global.
Baca juga: KTT ke-42 ASEAN dinilai jadi etalase transformasi digital Indonesia
Baca juga: Menag tegaskan madrasah siap terapkan kurikulum Merdeka Belajar
Baca juga: 29.327 siswa ikuti seleksi nasional peserta didik baru madrasah
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023