Sebaran 14 titik panas yang terdeteksi ini sudah kami informasikan ke pihak terkait guna mendapatkan tindakan lebih lanjut
Balikpapan (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi 14 titik panas tersebar di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sehingga pihak terkait diharapkan melakukan penanganan dan saling menjaga agar tidak muncul titik panas baru.
"Sebaran 14 titik panas yang terdeteksi ini sudah kami informasikan ke pihak terkait guna mendapatkan tindakan lebih lanjut," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Kamis.
Sebanyak 14 titik panas itu terpantau hari ini mulai pukul 01.00 hingga pukul 16.00 WITA dan langsung diinformasikan ke instansi terkait, termasuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten.
Empat hari sebelumnya (Minggu, 7/5) pihaknya juga mendeteksi enam titik panas yang tersebar di tiga kabupaten yakni Kabupaten Kutai Timur (dua titik), Kutai Kartanegara (tiga titik), dan Kabupaten Berau (satu titik).
Baca juga: Titik panas di Kaltim turun jadi 6 lokasi
Sebanyak enam titik panas tersebut sudah padam setelah dilakukan penanganan dan adanya hujan, sedangkan 14 titik panas yang terpantau hari ini berada di titik koordinat berbeda, meskipun ada juga yang masih dalam satu kabupaten maupun kecamatan yang sama.
Ke-14 titik panas itu tersebar di tiga kabupaten yakni Kabupaten Kutai Timur (7 titik), Kutai Kartanegara (5 titik), dan di Kabupaten Berau (2 titik).
Ia mengimbau semua pihak sama-sama menjaga agar tidak terjadi kebakaran, seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan, tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan, dan kegiatan lain yang dapat memicu kebakaran karena di sejumlah kawasan masih berpotensi panas.
Dikatakannya, bulan ini masih masuk musim hujan namun terdapat peluang dalam beberapa hari tidak terjadi hujan berturut-turut di sejumlah kawasan di Kaltim, sehingga hal ini berakibat pada biomassa yang kering dan rawan terjadi kebakaran lahan dan hutan (karhutla), maka semua pihak harus saling menjaga dan waspada.
Baca juga: Rawan karhutla, BMKG sebut 30 titik panas terdeteksi di Kaltim Jumat
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023