Menparekraf dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis, menjelaskan pemerintah hari ini meluncurkan program Visit Year IMT-GT 2023-2025 sebagai subregion dari ASEAN yang diharapkan bisa melibatkan 10 provinsi yang ada di Sumatra serta Thailand Selatan dan Malaysia.
“Dengan tiga isu utama pertama hilirisasi industri termasuk industri pariwisata, juga penguat konektivitas sehingga targetnya bisa lebih meningkatkan kunjungan wisatawan,” kata Sandiaga.
Ia menambahkan, tiga negara tersebut berada dalam posisi berdekatan baik secara geografis maupun kultur.
“Dengan harapan ada target awal 60 juta wisatawan bisa kita raih dengan kunjungan tahunan ini dan ada potensi tambahan devisa 75 miliar dolar AS. Dan Indonesia diminta menjadi pemimpin dalam kunjungan ini,” katanya.
Sandiaga menjelaskan akan memulai dengan menginisiasi langsung program tersebut pada pekan ini di Bangka Belitung dan Sumatra Selatan.
“Setelah itu kami akan datang ke-10 provinsi yang ada di Sumatra termasuk kegiatan di Malaysia dan Thailand. Juga konektivitas antara Batam-Bintan dengan Malaysia-Johor dan beberapa destinasi lainnya untuk meningkatkan konektivitas dari ketiga negara,” ujarnya.
Terakhir, Sandiaga melanjutkan, pihaknya akan menggelar acara KTT pengusaha sedunia atau world entrepreneur summit di Padang, Sumatra Barat.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memimpin Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-15 Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT), di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Menparekraf yakin ASEAN Youth turut promosikan Labuan Bajo
Baca juga: Transaksi mata uang asing selama KTT ASEAN diperkirakan Rp15,8 miliar
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023