Jakarta (ANTARA) - Artis Mikaila Patritz mengatakan bahwa dirinya memiliki kondisi tertentu setiap berada dalam fase kehamilan sehingga harus menjalani diet saat hamil anak kedua atas saran dokter.

"Aku ada problem unik, kenapa aku jarakin banget (selisih antara kehamilan pertama dan kedua). (Sekarang) anak pertama tujuh tahun, anak kedua dua bulan. Aku jarakin jauh karena hamil pertama risiko tinggi dan aku setelah lahiran merasa ginjal aku membengkak," kata Mikaila saat bincang-bincang di RS Siloam TB Simatupang, Jakarta, Kamis.

Mikaila belum lama ini melahirkan anak kedua yang diberi nama Evola Massaimara Azzahra Khan, di RS Siloam TB Simatupang pada 2 Maret lalu. Sebelumnya saat melewati masa kehamilan, artis berusia 27 tahun itu juga kerap membagikan cerita seputar kondisinya melalui Instagram.

Menurut Mikaila, dia pernah melewati pengalaman yang sangat berat ketika hamil anak pertamanya, Muhammad Arupalaka Caliefah Darmawan Khan atau akrab disapa Ace. Anak pertama lahir dengan berat badan yang cukup besar yaitu 4 kilogram, sementara berat badan Mikaila sendiri hanya naik sedikit yaitu sekitar 7 kilogram.

Tak seperti pada umumnya yang dialami oleh ibu hamil, anatomi tubuh Mikaila justru tidak dapat mendukung ukuran perutnya berkembang menjadi lebih besar saat hamil. Di sisi lain, janin yang dikandungnya memiliki kecenderungan untuk tumbuh dengan berat badan yang besar.

"Kalau anak pertama ini, karena aku tidak tahu aku ada kondisi itu, aku telat tahunya pas 8 bulan. Di mana aku jadinya bolak-balik masuk rumah sakit," cerita Mikaila.

"Tapi alhamdulillah, anaknya sehat (anak pertama), aku juga sehat. Tapi aku melewati experience yang sangat berat, di mana aku tahu bahwa aku nggak boleh anaknya itu terlalu besar," imbuh dia.

Baca juga: Cerita Mikaila Patritz dan suami jalani pernikahan beda usia 6 tahun

Oleh karena kondisi tersebut, posisi janin menjadi lebih dekat dengan organ-organ tubuh Mikaila. Pertumbuhan janin yang besar pun pada akhirnya menekan organ-organ tubuh Mikaila, termasuk menekan ginjalnya.

"Biasanya kan kalau perut itu maju, bayinya menjauh dari organ-organ ibunya. Kalau di saya, jeleknya adalah, (perut) tidak terlalu maju, (tapi) bayinya besar. Jadi, semua organ-organ saya di belakang itu kegencet. Kejadiannya adalah tertekannya pada ginjal," ujar Mikaila.

Belajar dari pengalaman kehamilan anak pertama, Mikaila pun langsung mengatur pola makannya atas saran dari dokter untuk menjaga berat badannya selama hamil dan menjaga berat janin agar tidak tumbuh secara berlebihan.

Menurut dia, diet yang dimaksud bukan berarti dirinya makan hanya dalam porsi yang sedikit. Mikaila mengatakan dirinya tetap makan dengan porsi yang banyak, namun makanan yang dikonsumsinya harus tinggi protein, rendah karbohidrat, dan rendah gula agar pertumbuhan janin tidak terlalu besar sebab akan membebani tubuhnya.

"Jadi pas ketemu sama dr. Irman (saat hamil anak kedua), aku sudah bilang. (Belajar dari hamil anak pertama) aku ada kesalahannya adalah setiap kali aku hamil, aku harusnya diet. Makanya orang-orang sempat kaget pas aku bilang diet (saat hamil anak kedua)," kata dia.

Mikaila sendiri mengikuti program kehamilan Nest di RS Siloam TB Simatupang. Selama menyiapkan kelahiran hingga pasca-persalinan, dia mengaku merasa lebih nyaman dan tidak cemas mengingat program tersebut tidak hanya mengedepankan kesehatan buah hati melainkan juga kesehatan mental ibu dan ayah.

"Di hari malam terakhir, program Nest yang aku suka itu ada celebratory dinner, jadi ada dinner-nya. Mereka (staf RS) siapin dinner di depan jendela, aku sama suami jadi punya waktu. Aku dan suami merasa ini rumah sakit peduli banget sama kita setelah berhari-hari di rumah sakit kan bosan," ujarnya.

"Kalau kayak gini, aku ingin punya anak lagi. Aku nggak masalah hamil dan punya anak lagi, mau empat sampai lima nggak apa-apa yang penting lewatin program Nest," pungkas Mikaila.

Baca juga: Mikaila Patritz dan Muhammad Fardhan kenang masa-masa sebelum menikah

Baca juga: RS Siloam TB Simatupang hadirkan program kehamilan Nest

Baca juga: Migrain selama kehamilan berkaitan dengan risiko komplikasi tinggi

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023