Masing-masing kabupaten menyampaikan telah mempersiapkan diri untuk dropping air apabila dibutuhkan

Yogyakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi untuk mengantisipasi kelangkaan air bersih saat memasuki musim kemarau.

Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD DIY Lilik Andi Aryanto di Yogyakarta, Kamis, mengatakan upaya mitigasi telah dibahas dalam rapat koordinasi bersama BPBD kabupaten/kota se-DIY, Dinas PUP-PESDM DIY, serta Dinas Sosial DIY.

"Masing-masing kabupaten menyampaikan telah mempersiapkan diri untuk dropping air apabila dibutuhkan," ujar Lilik.

Menurut dia, sejumlah daerah di DIY yang setiap tahun berpotensi mengalami kekeringan saat musim kemarau, antara lain Kecamatan Rongkop serta Tepus di Kabupaten Gunung Kidul.

Baca juga: BPBD DIY minta masyarakat bijak manfaatkan air bersih hadapi kemarau

Selain kekeringan juga berpotensi di Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Kecamatan Panjatan di Kabupaten Kulon Progo, serta Kecamatan Prambanan di Kabupaten Sleman.

Untuk mengantisipasi, kata dia, BPBD Kabupaten Gunung Kidul telah menyiapkan 1.000 tangki air bersih dan ada 10 kecamatan yang juga menyiapkan anggaran untuk dropping air.

"Kabupaten yang lain juga telah menyiapkan, baik dengan dana rutin maupun Belanja Tidak Terduga (BTT) apabila dibutuhkan. Dinas Sosial DIY juga menyiapkan 280 tangki air," katanya.

Baca juga: Sebagian besar petani Yogyakarta panen di awal kemarau

Karena musim kemarau tahun ini diperkirakan lebih kering dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, menurut Lilik, ketersediaan tangki air bersih masih perlu diperkuat dengan didukung dana APBD tahun 2023.

"Peran dari CSR dan masyarakat lainnya juga diharapkan dapat membantu," ujar Lilik.

Selain itu Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIY, kata dia, juga telah membuat sarana sumur bor di sejumlah wilayah berpotensi kekeringan.

"Harapannya dengan sumur bor tersebut akan mengurangi jumlah daerah yang minta dropping air, selain itu juga melakukan pemeliharaan embung-embung," kata dia.

Baca juga: BMKG: DIY alami hari tanpa hujan 1 sampai 5 hari
Baca juga: BMKG prakirakan seluruh DIY masuk kemarau pada Juni 2022


Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023