Kegagalan akan mengancam keuntungan yang telah kami kerjakan dengan sangat keras selama beberapa tahun terakhir dalam pemulihan pandemi kami

Niigata, Jepang (ANTARA) - Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada Kamis mendesak Kongres untuk menaikkan batas utang federal 31,4 triliun dolar AS dan mencegah default atau gagal bayar yang belum pernah terjadi sebelumnya yang akan memicu penurunan ekonomi global dan risiko merusak kepemimpinan ekonomi global AS.

Yellen mengeluarkan serangkaian peringatan yang semakin tajam dalam sambutannya yang disiapkan untuk konferensi pers menjelang pertemuan di Jepang dengan rekan-rekannya dari negara-negara kaya Kelompok Tujuh (G7), serta India, indonesia dan Brasil.

"Kegagalan akan mengancam keuntungan yang telah kami kerjakan dengan sangat keras selama beberapa tahun terakhir dalam pemulihan pandemi kami. Dan itu akan memicu penurunan global yang akan membuat kami mundur lebih jauh," katanya.

"Itu juga akan berisiko merusak kepemimpinan ekonomi global AS dan menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan kami untuk mempertahankan kepentingan keamanan nasional kami."

Presiden AS Joe Biden pada Rabu (10/5/2023) mengatakan kegagalan Kongres untuk bertindak sebelum Departemen Keuangan kehabisan uang untuk membayar tagihan pemerintah - sesuatu yang dapat terjadi paling cepat 1 Juni - berisiko melemparkan ekonomi AS ke dalam resesi.

Yellen mengatakan kecerobohan Partai Republik dalam masalah ini sama dengan "krisis yang kita buat sendiri" dan bahwa hanya ancaman gagal bayar dapat menyebabkan penurunan peringkat kredit pemerintah AS, seperti yang terjadi selama pertarungan plafon utang pada 2011.

Itu bisa mendorong suku bunga lebih tinggi pada hipotek (KPR), pembayaran otomatis dan kartu kredit, kata Yellen, mencatat bahwa suku bunga sudah melonjak pada utang yang jatuh tempo sekitar 1 Juni.

Biden, seorang Demokrat, menegaskan bahwa Kongres memiliki kewajiban konstitusional untuk menaikkan pagu utang, yang mencerminkan uang federal yang dihabiskan sebelumnya, tanpa syarat, tetapi Partai Republik yang mengendalikan Dewan Perwakilan Rakyat telah mengikat setiap kenaikan batas utang dengan pemotongan anggaran.

Tidak seperti kebanyakan negara maju, AS menetapkan batas atas berapa banyak yang dapat dipinjamnya. Karena pemerintah membelanjakan lebih dari yang dibutuhkan, pembuat undang-undang harus menaikkan batas itu secara berkala.

Yellen juga memetakan prioritasnya untuk pertemuan G7, termasuk tindakan individu dan bersama untuk memperkuat ekonomi global dan menurunkan inflasi, melipatgandakan komitmen untuk membantu Ukraina mempertahankan diri dari invasi Rusia, dan upaya jangka panjang untuk meningkatkan ketahanan ekonomi.

Terlepas dari risiko penurunan, Yellen mengatakan ekonomi global tetap berada di tempat yang lebih baik daripada yang diperkirakan enam bulan lalu, dengan sebagian besar negara G7 telah melihat penurunan inflasi utama tahunan dan perkiraan pertumbuhan yang lebih baik.

Amerika Serikat telah mengambil tindakan untuk memperkuat kepercayaan pada sistem perbankannya setelah kegagalan tiga bank regional, kata Yellen, serta memberlakukan undang-undang untuk berinvestasi dalam infrastruktur, energi alternatif, dan cip semikonduktor.

Tapi juga penting untuk membantu negara-negara berkembang, katanya, menambahkan bahwa anggota G7 akan mengoordinasikan upaya mereka untuk mendorong perlakuan utang yang "tepat waktu dan komprehensif" bagi negara-negara yang berada dalam tekanan utang.

Yellen telah berulang kali menuduh China - kreditor negara terbesar di dunia - mengulur-ulur waktu untuk bergerak maju dengan pengaturan seperti itu.

Yellen mengatakan dia juga akan bekerja dengan rekan-rekan G7 untuk membangun ketahanan ekonomi yang lebih besar dalam jangka panjang dengan meningkatkan produksi barang-barang penting dalam negeri dan membantu negara-negara berkembang memperluas peran mereka dalam rantai pasokan global.

Itu berarti membantu negara-negara tersebut beralih dari "industri ekstraktif semata-mata ke dalam kegiatan yang memberikan dukungan lebih besar bagi ekonomi domestik dan lapangan kerja", katanya.

Yellen tidak memberikan perincian tetapi mengatakan pekerjaan itu akan membangun investasi 600 miliar dolar AS yang sedang berlangsung melalui Kemitraan G7 untuk Infrastruktur dan Investasi Global, yang bertujuan untuk memobilisasi modal swasta menuju proyek infrastruktur di negara-negara berkembang.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023