Sebagai antisipasi kemarau panjang, kami melakukan gerakan percepatan tanam di semua wilayah Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Penyuluhan Pertanian Pangan dan Perikanan (UPTD BP4)
Sleman (ANTARA) - Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan percepatan tanam untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kemarau panjang pada tahun ini sehingga produksi tidak mengalami penurunan.
"Sebagai antisipasi kemarau panjang, kami melakukan gerakan percepatan tanam di semua wilayah Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Penyuluhan Pertanian Pangan dan Perikanan (UPTD BP4)," kata Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono di Sleman, Kamis.
Menurut dia, informasi dari BMKG, musim kemarau di Sleman sudah terjadi mulai dasarian pertama Mei, dan akan berlangsung hingga Oktober.
"Sedangkan puncak musim kemarau akan berlangsung selama 18 hingga 19 dasarian terjadi padak Juli - Agustus dan akan berakhir pada dasarian ketiga Oktober 2023," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan data luas tambah tanam (LTT) pada Musim Tanam Oktober 2022 hingga Maret 2023 tercapai 96,37 persen dan selisihnya sudah terealisasi pada April 2023.
"Ini artinya upaya percepatan tanam pada kemarau tahun lalu berhasil dilakukan terbukti realisasi tanam pada April seluas 8.970 hektare dari target 5.171 hektare yang artinya tanam dipercepat seluas 1.941 hektare," katanya.
Suparmono mengatakan, jika mengacu pada gerakan percepatan tanam pada tahun lalu yang berhasil menambah luas tanam, maka tahun ini diharapkan luas tanam juga dapat meningkat.
"Dengan demikian produksi sektor pertanian, khususnya beras dapat terus berjalan, dan ini akan semakin menguatkan Sleman sebagai lumbung beras DIY," katanya.
Ia mengatakan, selama ini pihaknya juga terus mengimbau kepada para petani tadah hujan untuk melakukan gerakan penyimpanan air hujan bagi petani tadah hujan di wilayah perbukitan Kapanewon (Kecamatan) Prambanan dengan pembuatan embung cluweg.
"Kami telah menfasilitasi pembuatan embung cluweg beberapa tahun terakhir dan pada tahun ini juga ada fasilitas embung cluweg sebanyak empat unit untuk kelompok tani di Wukirsari, Sambirejo dan Gayamharjo," katanya.
Baca juga: Pemkab Sleman siapkan sumur bor pertanian antisipasi kemarau panjang
Baca juga: Pemkab Sleman percepat penanaman benih padi dengan "rice transplanter"
Baca juga: Sleman berhasil produksi cabai 11.406 ton pada 2022
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023