Tahun ini kami akan ciptakan 10 lingkungan bebas narkotika, psikotropika dan obat-obatan berbahaya (narkoba). Kami menerapkan ini sesuai hasil evaluasi pada 2012,"
Mataram (ANTARA News) - Badan Narkotika Nasional Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat akan membentuk 10 lingkungan bebas narkoba pada 2013 sebagai salah satu upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di tengah masyarakat.
"Tahun ini kami akan ciptakan 10 lingkungan bebas narkotika, psikotropika dan obat-obatan berbahaya (narkoba). Kami menerapkan ini sesuai hasil evaluasi pada 2012," kata Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Mataram H Abdul Latief Madjid, di Mataram, Selasa.
Pada 2012, kata dia, pihaknya sudah melakukan advokasi mengenai upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di enam kecamatan yang ada di Kota Mataram, bersama dengan jajaran kepolisian.
Namun dari enam kecamatan itu, ada dua kecamatan yang secara grafik kasus penyalahgunaan dan peredaran narkobanya yang dinilai tinggi sesuai dengan hasil pengungkapan oleh aparat kepolisian.
Dua kecamatan tersebut adalah Kecamatan Sandubaya dan Kecamatan Cakranegara. Dua kecamatan ini masuk dalam fokus P4GN yang dilakukan oleh BNNK Mataram.
Dari hasil evaluasi, kata Latief, ditemukan para penyalahguna narkoba dari kalangan pelajar. Mereka mengonsumsi obat-obatan yang hampir sama efeknya dengan pil koplo, seperti orang lupa diri.
"Kami sudah melakukan pengamatan mengenai peredaran obat-obatan sejenis pil koplo di beberapa titik di Kecamatan Cakranegara dan Sandubaya. Disitu kami menemukan ada indikasi pembelinya dari kalangan pelajar," ujarnya.
Untuk mendukung terwujudnya 10 lingkungan bebas narkoba, kata dia, pihaknya akan menggandeng tokoh agama dan tokoh masyarakat, terutama di Kecamatan Sandubaya dan Cakranegara.
Para tokoh agama dan tokoh masyarakat tersebut juga dijadikan sebagai kader anti narkoba yang akan memberikan informasi kepada masyarakat di lingkungan masing-masing, mengenai bahaya narkoba.
Ia mengatakan, selain menggandeng tokoh agama dan tokoh masyarakat, pihaknya juga akan memberikan penyuluhan mengenai P4GN kepada masyarakat dengan memanfaatkan kesenian wayang.
"Penggunaan kesenian wayang untuk menyampaikan pesan bahaya narkoba sudah kami lakukan sejak BNNK Mataram berdiri satu tahun lalu. Dan itu kami terus lakukan. Tidak hanya menggunakan wayang, melalui media massa juga," ujarnya.
BNNP NTB, mencatat korban penyalahguna narkoba pada 2012 sekitar 75.000 orang atau 1,68 persen dari total penduduk daerah itu sekitar lima juta jiwa.
Jumlah penyalahguna narkoba pada 2012 lebih tinggi dibandingkan kondisi pada 2011 sebesar 1,2 persen dari total penduduk NTB sekitar 3,4 juta jiwa atau sebanyak 59.550 orang.
Dari 75.000 korban penyalahguna narkoba, 98 persen tergolong usia di bawah 15 tahun dan rata-rata pernah merokok.
(KR-WLD/A035)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013