Saya akan mengupayakan industri sepatu Cibaduyut kembali menjadi barometer persepatuan nasional. Ini komitmen, kita wajib mendukung produksi dalam negeri,"
Bandung (ANTARA News) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menginginkan produk sepatu Cibaduyut Bandung kembali menjadi ikon dan bergaung seperti beberapa tahun silam.
Ia menyatakan pihaknya akan menggali permasalahan yang dihadapi pengusaha sepatu Cibaduyut agar pemprov bersama-sama Pemkot Bandung memberi solusi terbaik.
"Untuk target itu, saya akan menemui koordinator kelompok-kelompok pengusaha sepatu Cibaduyut di kantor Balai Pengembangan Perindustrian Persepatuan Cibaduyut-Bandung, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemprov Jabar," kata Ahmad Heryawan usai mengunjungi bengkel pembuatan sepatu untuk menyaksikan langsung proses produksi Cibaduyut, Selasa.
Dalam dialog dengan para pelaku usaha kecil dan menengah itu, Gubernur Jabar menjelaskan, tetap terbuka besar peluang industri sepatu Cibaduyut segera kembali bangkit menjadi ikon.
"Saya akan mengupayakan industri sepatu Cibaduyut kembali menjadi barometer persepatuan nasional. Ini komitmen, kita wajib mendukung produksi dalam negeri," kata Heryawan.
Ia menuturkan, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah pihaknya akan menggelorakan kecintaan warga terhadap sepatu Cibaduyut, khusus kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) di kawasan Bandung Raya yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, diimbau untuk memakai sepatu Cibaduyut.
Sementara PNS di kabupaten/kota lain se-Jabar, juga diimbau memilih Cibaduyut atau produk sentra sepatu di kabupaten/kota lain, seperti di Ciamas, Bogor, Tasikmalaya, atau Garut.
Pada 2011, Gubernur Jabar telah mengkampanyekan sepatu Cibaduyut di kalangan PNS Jabar dan kebijakan tersebut akan dievaluasi agar dapat digelorakan kembali.
"Kecintaan pada produk lokal bukan cuma persoalan ekonomi, tapi juga masalah ideologi. Warga Bandung Raya sepatutnya mencintai sepatu Cibaduyut bukan 100 persen, tapi wajib 200 persen," kata dia.
Kendala lain, kata Heryawan, berkaitan dengan ketersedian bahan baku kulit sintesis, yakni bahan baku ini masih impor sedangkan ketersedian bahan baku kulit terjamin di pasar dalam negeri.
Dikatakannya, mengenai daya saing pelaku industri sepatu Cibaduyut perlu bekerja keras, sementara Pemprov Jabar akan membantu agar sepatu Cibaduyut mendapat standarisasi (SNI, Standar Nasional Indonesia).
"Pelatihan SNI ini melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan, pelatihan dan penyediaan tenaga ahli akan digulirkan lebih intens," kata dia.
(KR-ASJ/Z003)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013