Hal ini sesuai dengan 10 prinsip universal UNGC sehingga BRI dapat berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs)

Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkomitmen untuk menjalankan praktik bisnis perusahaan yang bertanggung jawab usai bergabung sebagai anggota United Nations Global Compact (UNGC) pada 12 Maret 2023.

“Hal ini sesuai dengan 10 prinsip universal UNGC sehingga BRI dapat berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs),” ujar Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Dia menuturkan bergabungnya BRI sebagai anggota UNGC merupakan komitmen perseroan dalam menjalankan proses bisnis berkelanjutan

UNGC merupakan lembaga internasional yang mendorong perusahaan di dunia untuk menyelaraskan kegiatan operasional bisnis mereka sesuai dengan prinsip keberlanjutan UNGC, demi mewujudkan perusahaan yang berkelanjutan dan tercapainya SDGs.

Sebagai inisiatif global yang dibentuk oleh United Nations (UN) atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), UNGC memiliki 10 prinsip universal, dengan area mencakup hak asasi manusia (HAM), ketenagakerjaan, lingkungan, dan anti korupsi.

Solichin menambahkan, BRI sebagai bank tidak hanya menciptakan nilai ekonomi tetapi juga nilai sosial, sehingga 10 prinsip universal ini juga telah terkandung dalam strategi berkelanjutan BRI yang fokus pada implementasi tiga dimensi, yaitu Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola Perusahaan/Environment, Social, and Government (LST/ESG).

Dengan menjunjung prinsip-prinsip tersebut, BRI akan semakin memperkuat komitmennya dalam mmemberikan nilai tersebut kepada pemangku kepentingan dan mewujudkan BRI sebagai perusahaan yang berkelanjutan.

Pada aspek lingkungan, salah satu usaha yang dilakukan yakni melalui penyaluran kredit kepada kegiatan usaha berkelanjutan berdasarkan kriteria sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 51 tahun 2017, yang di dalamnya termasuk sektor hijau dan UMKM.

Sampai dengan Maret 2023, BRI telah menyalurkan kredit kepada kegiatan usaha berkelanjutan sebesar Rp710,9 triliun atau setara dengan 66,7 persen dari total portofolio kredit BRI dan Rp80,2 triliun di antaranya disalurkan kepada sektor ramah lingkungan.

Ia melanjutkan, BRI juga semakin memperkuat penerapan ESG dari aspek sosial melalui pembentukan Holding Ultra Mikro, yaitu integrasi antara BRI, Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani atau PNM sebagai upaya BRI Group dalam meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.

Selaras dengan prinsip UNGC, BRI telah menegaskan komitmennya dalam menjunjung HAM terkait ketenagakerjaan melalui pemberlakuan beberapa kebijakan, yaitu prinsip-prinsip HAM dalam ketenagakerjaan, kebijakan berperilaku saling menghargai di tempat kerja, serta kebijakan implementasi keselamatan dan kesehatan kerja.

Selain itu, BRI menerapkan kebijakan anti-diskriminasi pada seluruh aspek manajemen modal manusia, seperti pengembangan karir dan pemberian keuntungan.

Dari sisi tata kelola, BRI terus memperkuat praktik tata kelola perusahaan yang baik. Sebagai bentuk penerapan tata kelola yang berkelanjutan, BRI telah membentuk Komite ESG sebagai forum bagi jajaran direksi dalam memonitor dan mengevaluasi implementasi ESG di BRI.

Baca juga: BRI kontributor terbesar dividen BUMN 2022

Baca juga: BRI mengenalkan startup industri hijau Plepah ke panggung dunia

Baca juga: BRI: Reformasi KUR berpotensi percepat UMKM naik kelas

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023