Ini merupakan hal yang wajar karena sebagian wilayah DIY sudah memasuki musim kemarau
Yogyakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan seluruh kabupaten dan satu kota di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami hari tanpa hujan berturut-turut dengan kategori sangat pendek yaitu1-5 hari.
"Berdasarkan monitoring hari tanpa hujan update tanggal 10 Mei 2023, wilayah DIY umumnya kriteria sangat pendek atau satu sampai lima hari tidak terjadi hujan," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas saat dihubungi di Yogyakarta, Rabu.
Hal itu, lanjut dia, dipicu sudah aktifnya angin timuran dari Australia yang membuat hampir sebagian besar wilayah DIY memasuki musim kemarau.
"Ini merupakan hal yang wajar karena sebagian wilayah DIY sudah memasuki musim kemarau. Diprakirakan awal musim kemarau pada April dasarian dua hingga Mei dasarian pertama 2023," katanya.
Reni mengatakan sebaran curah hujan di DIY periode 1 sampai 10 Mei 2023 atau dasarian pertama tercatat dalam kategori rendah-menengah berkisar 0 - 150 mm.
Hari tanpa hujan, kata dia, merupakan salah satu metode untuk menentukan awal kekeringan secara meteorologis atau kondisi dimana curah hujan sudah berkurang dibanding dengan rata-ratanya, baik pada skala bulanan maupun tahunan.
Baca juga: BMKG prakirakan seluruh DIY masuk kemarau pada Juni 2022
"Hari tanpa hujan memiliki enam kriteria dari kriteria sangat pendek (1-5 hari ) hingga ekstrem atau lebih dari 61 hari tidak hujan," kata dia.
Menurut dia, pada tiga dasarian ke depan (dasarian I Mei hingga dasarian III Mei 2023), curah hujan di DIY berkisar antara 0 - 100 mm dengan kategori rendah hingga menengah.
Ia mengimbau pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat luas lebih siap dan antisipatif terhadap dampak musim kemarau 2023 yang diprakirakan akan lebih kering dibandingkan tahun sebelumnya.
"Untuk daerah-daerah dengan peluang terjadinya curah hujan rendah, perlu melakukan langkah antisipasi memilih budi daya pertanian yang tidak membutuhkan banyak air, waspada kebakaran hutan, lahan, dan semak, serta menghemat penggunaan air bersih," ujarnya.
Kendati demikian Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono memprakirakan hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di DIY pada 11-13 Mei 2023 yang dipicu adanya pusat tekanan rendah di Samudera Hindia, barat Sumatera dan pusat tekanan rendah di Samudera Pasifik, sisi utara Halmahera.
Baca juga: BMKG prakirakan suhu panas terasa di Yogyakarta sampai pertengahan Mei
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023