Nadiem: Transformasi holistik poin pembelajaran dari Merdeka Belajar

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyatakan transformasi secara holistik menjadi salah satu poin pembelajaran yang diperoleh dari implementasi Merdeka Belajar selama tiga tahun terakhir.

Hal itu disampaikan Nadiem saat menghadiri Education World Forum (EWF) yang berlangsung pada 7–10 Mei 2023 di Queen Elizabeth II Centre, London, Inggris.

“Transformasi yang holistik harus melibatkan intervensi pada semua aspek dalam sistem pendidikan,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Nadiem menjelaskan transformasi yang holistik harus melibatkan intervensi pada semua aspek dalam sistem pendidikan dan penyelarasan pembelajaran dari jenjang pendidikan usia dini, dasar, menengah, sampai pendidikan tinggi.

Selain holistik, Nadiem menuturkan transformasi juga harus melibatkan partisipasi masyarakat dan memberdayakan para pemangku kepentingan di sektor pendidikan.

"Koordinasi dan sinergi berbagai pihak dalam melakukan transformasi pendidikan menjadi poin kedua pembelajaran yang diperoleh dalam implementasi Merdeka Belajar," katanya.

Menurut dia, pelibatan masyarakat hingga pemangku kepentingan di sektor pendidikan merupakan kunci dari keberlanjutan perubahan yang diupayakan Kemendikbudristek.

“Transformasi harus melibatkan partisipasi masyarakat dan memberdayakan pemangku kepentingan karena kunci dari keberlanjutan perubahan adalah gerakan yang diupayakan bersama,” katanya.

Poin pembelajaran ketiga dari implementasi Merdeka Belajar adalah pemanfaatan teknologi digital dalam transformasi yang harus bertujuan mendukung dan membantu guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

“Memberikan keleluasaan kepada guru untuk berkarya dan menghadirkan kemerdekaan kepada peserta didik untuk belajar adalah kunci dari keberhasilan transformasi pendidikan,” kata Nadiem.

Sejauh ini, Kemendikbudristek memanfaatkan teknologi digital untuk mengakselerasi transformasi sistem pendidikan seperti platform Rapor Pendidikan, SIPLah, dan Merdeka Mengajar.

“Itu dihadirkan untuk mendorong perubahan yang masif melalui peningkatan kualitas pengelolaan satuan pendidikan,” katanya.