Yogyakarta (ANTARA News) - Tim relawan satuan militer Singapura meninggalkan Yogyakarta setelah dilepas resmi oleh Koordinator Bakornas Penanggulangan Bencana Gempa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) - Jawa Tengah (Jateng), Mayjen TNI Bambang Darmono di Bandar Udara (Bandara) Adi Sucipto, Rabu. "Masa tugas relawan militer Singapura ini sudah habis. Mereka membantu korban gempa d DIY dan Jateng selama dua pekan penugasan," kata Mayjen Bambang Darmono. Tim relawan militer dari negara sahabat yang dilepas hari ini berjumlah 50 orang. Mereka adalah tenaga medis yang membantu korban gempa, sedangkan 50 orang lagi sudah dilepas kepulangannya pada Selasa (6/6). Para relawan ini kembali ke negaranya dengan menggunakan dua pesawat hercules. Ia mengatakan, tim ini bertugas di wilayah Kabupaten Bantul dengan tugas utama pengobatan dan melakukan operasi bagi korban bencana gempa bumi yang melanda DIY dan Jawa Tengah pada 27 Mei lalu. "Tidak ada aspek lain yang melatarbelakangi kepulangan tim kemanusiaan dari Singapura kecuali memang masa tugasnya sudah berakhir. Selain itu, jumlah pasien yang dirawat dan ditangani tim ini sudah berkurang terutama korban gempa," tambahnya. Mayjen Bambang Darmono mengatakan, sekarang rumah sakit lapangan TNI tinggal menangani pasien dengan penyakit yang bukan diakibatkan gempa, seperti flu dan demam biasa. Karena itu tim relawan militer Singapura ini tidak diperpanjang masa tugasnya. "Masih banyak tim relawan militer dari negara sahabat yang bertugas di lokasi bencana baik di Jateng maupun DIY, misalnya dari AS, Malaysia dan Thailand. Sebagian besar relawan ini adalah tim medis yang melakukan pengobatan dan operasi bagi korban gempa," katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006