PLTGU Priok memiliki peranan penting dimana kebutuhan listrik di Istana Wakil Presiden, Bandara Halim, dan Pangkalan TNI Halim disuplai dari PLTGU Priok
Jakarta (ANTARA) - Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Priok di Jakarta Utara dinilai strategis karena pembangkit berbahan bakar gas alam dan LNG tersebut menyuplai kebutuhan listrik di sejumlah lokasi vital di ibu kota Jakarta, termasuk Istana Wakil Presiden.
“PLTGU Priok memiliki peranan penting dimana kebutuhan listrik di Istana Wakil Presiden, Bandara Halim, dan Pangkalan TNI Halim disuplai dari PLTGU Priok,” ujar General Manager Priok Power Generation Unit, IGAN Subawa Putra dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Di samping itu, lanjut Subawa Putra, PLTGU Priok berperan mendukung 65 persen kebutuhan beban di subsistem kelistrikan Priok-Cawang-Bekasi.
Ia menjelaskan PLTGU Priok adalah pembangkit yang dikelola oleh PLN Indonesia Power, subholding PT PLN (Persero). Total kapasitas pembangkit mencapai 2.723 megawatt (MW) dengan gas alam atau tepatnya Natural Gas Combined Cycle (NGCC) dan gas alam cair (LNG) sebagai bahan bakarnya.
Pembangkit listrik yang diklaim terbesar di Asia Tenggara tersebut didukung dengan sistem pembakaran Dry Low Nitrogen Oksida (Nox) tipe Combuster sehingga menghasilkan emisi gas buang pembangkit yang ramah lingkungan, kata Subawa Putra.
"Hal ini merupakan komitmen PLN dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060," ujarnya.
PLN Indonesia Power Priok PGU juga mempunyai sub unit PLTD Senayan yang memiliki peran penting dalam program anti blackout yaitu, sebagai backup power MRT dan inisiasi line charging untuk Blackstart PLTGU Priok dan Muara Karang.
"Saat ini pembangkit kami mendukung keandalan kelistrikan di sistem Jawa-Madura-Bali dengan program anti blackout dan fast respon system," kata Subawa Putra.
"Hal ini membuktikan bahwa PLTGU Priok tidak hanya concern untuk memastikan keandalan listrik bagi Indonesia, namun juga memiliki komitmen untuk peduli terhadap masyarakat dan lingkungan," katanya.
Sementara itu, Senior Manager Operasi dan Pemeliharaan PLN Indonesia Power Priok PGU, Romadhoni Sigit Prakosa mengatakan untuk mendukung program Net Zero Emission pemerintah, pihaknya telah menerapkan penggunaan panel surya untuk kebutuhan listrik perusahaan.
"Dengan menggunakan panel surya berhasil mengurangi konsumsi gas PLTGU Priok 2-4 persen atau setara dengan 30 MW," kata Romadhoni Sigit.
Inisiatif tersebut juga mengantarkan PLTGU Priok meraih berbagai penghargaan yakni Proper Emas pada 2021 dan 2022, penghargaan Gold dari ISDA Award pada 2019, 2020, dan 2021. Kemudian penghargaan Bintang 5 TOP CSR Award, penghargaan Zero Accident, serta penghargaan Gold pada CSR & PDB Award pada 2023.
Baca juga: PLTGU Priok bisa produksi 2.654 tabung oksigen medis per tahun
Baca juga: Di PLTGU Priok, air sisa desalinasi diubah jadi PLTMH
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023