Surabaya (ANTARA) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya memiliki sebanyak 157 profesor dari berbagai bidang ilmu setelah mengukuhkan enam guru besar baru di kampus setempat, Rabu.
Rektor ITS Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari M.Eng., dalam sambutan saat prosesi pengukuhan berharap bahwa jumlah profesor di ITS akan terus bertambah dan semakin produktif dalam menghasilkan publikasi ilmiah.
"Pada awal 2022, meskipun jumlah profesor di ITS terbilang sedikit dibanding kampus lain, namun produktivitas yang dihasilkan oleh para profesor ITS ini cukup tinggi dan membanggakan," kata Prof. Ashari.
Prof. Dr. Ali Masduqi ST., MT., yang dikukuhkan sebagai profesor ke-152 ITS membuka dengan orasi ilmiahnya yang bertajuk Implementasi Smart Water Supply Systems untuk Meningkatkan Pelayanan Air Minum yang Prima.
Baca juga: Guru Besar ITS harapkan pemerintah turunkan biaya modal PLTS atap
Baca juga: Guru Besar ITS akui Surabaya berhasil lakukan penataan kawasan kumuh
Berupa supervisory control and data acquisition (SCADA), Dosen Departemen Teknik Lingkungan tersebut mengungkapkan bahwa sistem cerdas ini berfungsi untuk memantau dan melaporkan kualitas air baku hingga air yang telah didistribusikan ke pelanggan secara real time.
Sementara itu, Prof. Dr. Bambang Widjanarko Otok, SSi MSi dari Departemen Statistika yang dikukuhkan sebagai profesor ke-153 ITS memaparkan orasi ilmiahnya berjudul Analisis Multivariat untuk Mengatasi Heterogenitas yang Tidak Teramati.
Analisis multivariat yang dikembangkan oleh dosen kelahiran Surabaya ini merupakan teknik Structural Equation Modelling (SEM) yang mampu memodelkan data dengan heterogenitas tidak teramati dengan hasil yang valid.
Selanjutnya, Prof. Ir. Eddy Setiadi Soedjono sebagai profesor ke-154 ITS memaparkan orasi ilmiahnya dengan judul Percepatan Pemenuhan Pengelolaan Air Limbah Permukiman di Indonesia.
Melalui topik tersebut, dosen dengan sapaan akrab Edot ini berfokus pada upaya mengakselerasi pembangunan jamban sehat dalam untuk sanitasi yang lebih baik.
Melalui penelitiannya, dosen yang juga dari Departemen Teknik Lingkungan ini juga mengusulkan adanya daur ulang fosfor yang dihasilkan dari limbah tinja rumah tangga. "Saya melihat adanya potensi tinggi agar cadangan fosfor dapat diperpanjang," ujarnya.
Dikukuhkan sebagai profesor ke-155 ITS, Prof. Dr. Eng. Chastine Fatichah S.Kom., M.Kom., berorasi dengan tajuk Generative AI: Teknik, Peran, dan Tantangan. Dosen Departemen Teknik Informatika ini mengembangkan teknik deep learning sebagai generative AI pada kecerdasan buatan untuk berbagai tujuan.
Berikutnya, Prof. Dra. Ratna Ediati M.S., Ph.D., dari Departemen Kimia yang dikukuhkan sebagai profesor ke-156 ITS menjelaskan orasi ilmiahnya dengan topik Peran Material Berpori Metal-Organic Frameworks (MOF) dalam Mendukung Pelestarian Lingkungan.
Orasi ilmiah terakhir disampaikan oleh Prof Dr Ir Sumarno Mengyang dikukuhkan menjadi profesor ke-157 ITS dengan topik Pemrosesan Polimer Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan. Dosen dari Departemen Teknik Kimia ini menggagas polimer ramah lingkungan dengan metode sonikasi, high shear mixing, dan hydrothermal.
Baca juga: ITS miliki profesor fisika perempuan pertama
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023