Kota Gaza (ANTARA News) - Seorang warga Palestina yang terkena tembakan pasukan Israel di Jalur Gaza bagian utara Senin tewas akibat luka-lukanya di rumah sakit, kata seorang pejabat medis Palestina kepada AFP.
Juru bicara kementerian kesehatan Ashraf al-Qudra sebelumnya mengidentifikasi pria itu sebagai Mustafa Abu Jirad, seorang petani yang berusia 21 tahun, dan mengatakan, ia ditembak kepalanya di dekat Beit Lahiya, di sebuah daerah yang tidak jauh dari perbatasan Gaza dengan Israel.
Qudra mengatakan, Abu Jirad dibawa dalam kondisi luka-luka parah ke rumah sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya dimana ia tewas kemudian.
Militer Israel belum memberikan pernyataan mengenai laporan penembakan itu.
Abu Jirad adalah warga Palestina keempat yang dibunuh oleh pasukan Israel di Gaza sejak gencatan senjata 21 November antara negara Yahudi tersebut dan kelompok pejuang garis keras Hamas mengakhiri perang delapan hari antara kedua pihak.
Jumat, pasukan Israel menembak mati seorang warga Palestina dan mencederai satu orang lagi di Gaza utara di perbatasan dengan negara Yahudi tersebut, kata sumber-sumber medis.
Israel melarang warga Gaza mendekati pagar perbatasan karena mereka khawatir gerilyawan akan menyerang pasukan patroli perbatasan atau menembak petani Israel yang bekerja di ladang-ladang di dekat perbatasan tersebut.
Pasukan Israel menembak warga Gaza di dekat perbatasan sedikitnya 10 kali sejak akhir ofensif delapan hari pada November. Sekitar 30 orang cedera akibat insiden-insiden itu, kata para pejabat Gaza.
Israel dan kelompok pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza terlibat dalam perang delapan hari pada November yang menewaskan 177 orang Palestina, termasuk lebih dari 100 warga sipil, serta enam orang Israel -- empat warga sipil dan dua prajurit.
Kekerasan itu meletus pada 14 November, dengan pembunuhan komandan militer Hamas Ahmed Jaabari oleh Israel.
Selama operasi delapan hari itu, militer Israel menyatakan telah menghantam lebih dari 1.500 sasaran, sementara pejuang Gaza menembakkan 1.354 roket ke Israel, 421 diantaranya disergap oleh sistem anti-rudal Iron Dome.
Perjanjian gencatan senjata Hamas-Israel dicapai Rabu (21/11), sehari setelah diplomasi bolak-balik yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary dan Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon -- yang tercoreng oleh kekerasan lintas batas yang semakin mematikan antara Israel dan para pejuang di Gaza.
Menteri Luar Negeri Mesir Mohammed Kamel Amr, yang berbicara pada jumpa pers bersama Hillary, mengatakan di Kairo, penghentian permusuhan Hamas-Israel mulai berlaku pada Rabu pukul 19.00 GMT (Kamis pukul 02.00 WIB).
Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.
Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi.
Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris. (M014)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013