Kami memonitor adanya aksi mogok sopir angkot 44Jakarta (ANTARA) - Polisi mengawasi aksi massa sopir angkot 44 (Stasiun Tebet-Karet) di Stasiun Tebet, Jakarta Selatan terkait ketidaksepakatan mereka adanya penambahan dua unit armada (busway) oleh PT Transportasi Jakarta (TransJakarta).
"Kami memonitor adanya aksi mogok sopir angkot 44 lantaran tidak sesuainya kesepakatan antara TransJakarta dengan mereka," kata Kapolsek Tebet Kompol Chitya Intania dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Chitya menerangkan aksi mogok tersebut dimulai Rabu siang pukul 11.00 WIB di Stasiun Tebet Jalan KH. Abdullah Syafei, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.
Dalam aksi tersebut dua perwakilan sopir angkot yakni Agung dan Raski menyampaikan permintaan mereka untuk TransJakarta menarik kembali dua armada dan tidak mengoperasikannya.
Baca juga: DKI bidik integrasi angkot untuk kendalikan polusi udara
"Sejak sebulan lalu, perjanjian awalnya yakni pihak TransJakarta mengatakan tidak akan menambah armada di Stasiun Tebet," katanya.
Sebelumnya sudah ada enam armada, maka dengan adanya penambahan dua busway 6C jurusan Stasiun Tebet - Karet menjadi total delapan armada. Maka dari itu, pihak sopir angkot merasa tidak sepakat dengan perjanjian.
Dengan demikian, adanya kesepakatan ini para sopir angkot 44 dan pihak yang terlibat bisa beraktivitas kembali seperti sedia kala.
Dalam kesempatan itu turut hadir Wakapolsek Tebet AKP J.W Ivhan, Kasudin Perhubungan Jakarta Selatan Bernard, Kasi Ops Perhubungan Jakarta Selatan Emiral, Perwakilan Transjakarta Pajirin dan perwakilan sopir angkot 44 Agung Nugroho dan Raski Rohi.
Baca juga: Tarif angkot terintegrasi JakLingko tidak naik
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023