Kami telah mengajukan dana kompensasi untuk peternak itik ke Kementerian Keuangan sebesar Rp210 miliar,"

Sleman (ANTARA News) - Kementerian Pertanian akan memberikan kompensasi bagi peternak itik yang terserang virus flu burung.

"Kami telah mengajukan dana kompensasi untuk peternak itik ke Kementerian Keuangan sebesar Rp210 miliar," kata Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan ketika mengunjungi kelompok Peternak Ayam Buras Arum Jaya, Dusun Sebaran, Desa Sidoarum, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, kompensasi ini diberikan bagi peternak itik yang bersedia memusnahkan ternaknya untuk mengantisipasi penyebaran flu burung atau H5N1 clade 2.32. "Peternak enggan untuk memusnahkan itiknya karena motif ekonomi. untuk peternak itik yang ternaknya terserang flu burung," katanya.

Ia mengatakan, bantuan kompensasi ini tidak berwujud uang, namun bibit ternak dan pakan ternak.

"Dengan bentuk bantuan seperti itu, peternak tetap bisa memelihara itik. Tapi kalau kami berikan dalam bentuk uang tunai, dikhawatirkan tidak diwujudkan ternak, tetapi untuk kebutuhan konsumtif," katanya.

Ia mengatakan, flu burung yang menyerang itik tidak menjangkit ke ayam. "Kami pastikan, flu burung yang menyerang itik tidak menyerang ayam. Karena kami sudah turun lapangan dan penularan ke ternak ayam belum kami temukan," katanya.

Rusman mengatakan, kunjungan ke kelompok Peternak Ayam Buras Arum Jaya Sebaran, Desa Sidoarum, Kecamatan Godean, tersebut untuk meyakinkan kepada peternak ayam.

"Pada 2003 flu burung menyerang pada berbagai ternak unggas dan terbanyak pada ayam. Namun sekarang ini, flu burung yang menyerang itik H5N1 clade 2.3.2. Genetik flu burung ini berbeda dengan flu burung yang menyerang pada 2003 lalu. Makanya kami menyakinkan kepada peternak ayam, bahwa tenak ayam bebas flu burung," katanya.


(V001/M019)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013