"Laporan terakhir 3.500-an jiwa lebih warga yang terjangkit penyakit pascabanjir, namun semuanya bisa ditangani oleh petugas medis," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Deden Kuswan di Pandeglang, Senin.
Penyakit yang menjangkit warga pascabanjir Pandeglang, yakni gatal-gatal pada kulit, diare, reumatik, sakit kepala, alergi, serta infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
"Dari beberapa jenis panyakit itu, mayoritas warga terjangkit gatal-gatal pada kulit dan diare," katanya.
Deden juga menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan kepada warga di 15 kecamatan yang tiga hari lalu terendam banjir masih terus berlanjut, dan posko kesehatan juga masih dibuka.
"Kami mendirikan 43 posko kesehatan di 15 kecamatan yang terkena banjir, dan posko itu sampai sekarang belum dibongkar, dan masih melayani pengobatan warga," katanya.
Bahkan, kata dia, hari ini ada bantuan obat-obatan dan tenaga medis dari Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Banten, yang langsung menuju lokasi.
"Sejak terjadi banjir hingga saat ini PMI Banten terus membantu kami dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada warga," katanya.
Ia menjelaskan bahwa penanganan kesehatan pascabanjir berjalan maksimal meski dengan peralatan seadanya. Seluruh warga yang terjangkit penyakit bisa dilayani oleh petugas medis dengan baik.
Deden juga memastikan persediaan obat bagi korban banjir mencukupi, dan jika terjadi kekurangan akan dipasok lagi sesuai dengan kebutuhan.
(S031/D007)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013