mayoritas mata uang global melemah terhadap dolar AS

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan Rabu menurun menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).

Rupiah pada Rabu pagi melemah 15 poin atau 0,10 persen ke posisi Rp14.757 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.742 per dolar AS.

"Menjelang rilis data inflasi AS yang diperkirakan belum akan turun secara signifikan, mayoritas mata uang global melemah terhadap dolar AS," kata analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

Reny mengatakan indeks dolar AS (DXY) masih relatif stabil level 101, meskipun dua hari terakhir dolar AS masih cenderung menguat terhadap major currencies seiring dengan membaiknya data-data ekonomi AS.

Indeks dolar AS adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap enam mata uang negara utama lainnya, yakni euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.

Penguatan dolar AS juga berlanjut setelah data sektor tenaga kerja AS menunjukkan perkembangan yang positif. Penambahan pekerjaan Non-Farm Payrolls dirilis di atas ekspektasi menjadi sebesar 253.000 dan tingkat pengangguran AS turun menjadi 3,4 persen.

Bank sentral AS atau The Fed juga masih memberikan indikasi belum akan menurunkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat. Menurut Reny, tren peningkatan suku bunga global masih berlanjut meskipun Fed rate sudah mencapai terminal ratenya sebesar 5,25 persen tahun ini.

Selain itu, Bank Sentral Eropa juga menaikkan suku bunga ECB rate sesuai perkiraan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,75 persen pekan lalu sejalan dengan inflasinya yang kembali naik sebesar 7 persen pada April 2023 dari perkiraan dan posisi Maret 2023 sebesar 6,9 persen.

Pada pekan ini, akan ada pertemuan Bank of England yang diperkirakan juga masih akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps menjadi 4,5 persen.

Sementara dari domestik, setelah rilis inflasi yang tetap terkendali sebesar 0,33 persen (month on month) pada April 2023, pelaku pasar merespons data pertumbuhan ekonomi kuartal I-23 yang tetap tumbuh solid sebesar 5,03 persen (year on year/yoy) di atas perkiraan pasar yang sebesar 4,97 persen (yoy).

Selain itu, cadangan devisa dirilis menurun sebesar 1 miliar dolar AS, namun masih dalam posisi yang memadai.

Reny memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih bergerak di kisaran Rp14.690 per dolar AS hingga Rp14.785 dalam jangka pendek.

Pada Selasa (9/5) rupiah ditutup turun 31 poin atau 0,21 persen ke posisi Rp14.742 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.711 per dolar AS.


Baca juga: Rupiah melemah seiring perubahan ekspektasi pasar terhadap bunga Fed
Baca juga: Rupiah Selasa pagi turun jadi Rp14.757
Baca juga: Rupiah meningkat ditopang permintaan SBN yang terus berlanjut

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023