Peran strategis Indonesia tersebut terutama dari sisi geoekonomi.
Padang (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat Prof Rika Ampuh Hadiguna mengatakan Indonesia mempunyai peran strategis dalam mengembangkan ekonomi di kawasan The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).
"Peran strategis Indonesia tersebut terutama dari sisi geoekonomi," kata Prof Rika Ampuh Hadiguna, di Padang, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Prof Rika menanggapi posisi Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN yang dilaksanakan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Guru besar bidang ilmu sistem logistik tersebut mengatakan posisi strategis Indonesia dikarenakan secara geografis terletak di antara Asia Tenggara, Asia Timur, dan Australia. Hal ini membuat Indonesia menjadi pintu gerbang regional penting bagi perdagangan dan investasi.
Apalagi, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang besar, seperti lahan pertanian, tambang, dan laut yang melimpah. Kondisi tersebut memungkinkan Indonesia untuk menjadi salah satu produsen dan pengekspor utama dalam kawasan ASEAN.
Meskipun mengalami beberapa fluktuasi, ekonomi Indonesia relatif stabil dibandingkan dengan beberapa negara di ASEAN, dan mampu menjaga pertumbuhan ekonomi yang baik selama bertahun-tahun.
Menurut dia, Indonesia adalah pasar yang besar dengan bermodalkan jumlah penduduk lebih dari 270 juta jiwa. Hal tersebut membuat Indonesia menjadi pasar menarik bagi pengusaha dan investor.
Terakhir, Indonesia memainkan peran penting dalam kepemimpinan ASEAN dan sering kali memimpin pembicaraan mengenai isu-isu ekonomi dan politik dalam kawasan. Indonesia juga perlu terus berusaha untuk memperkuat pengaruhnya guna mewujudkan kawasan industri halal dan keuangan syariah yang maju.
"Ini sangat strategis ditambah kepemimpinan Indonesia dalam KTT ASEAN," ujar pengajar mata kuliah Perencanaan dan Pengendalian Logistik Unand tersebut.
Baca juga: Indonesia-Laos tingkatkan kerja sama berantas perdagangan manusia
Baca juga: Indonesia-Timor Leste bahas peningkatan kerja sama ekonomi
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023