Usai penandatanganan nota kesepahaman antara kedua belah pihak di Jakarta, Senin, Direktur Lembaga Eijkman, Prof Sangkot Marzuki, mengatakan Eijkman akan mengirimkan ahli untuk melatih pengambilan sampel serta penggunaan alat dan bahan penelitian.
Eijkman juga akan melakukan ekstraksi, amplifikasi, dan analisis DNA dari sampel yang dikumpulkan dalam penelitian yang ditujukan untuk mengetahui sebaran, populasi, dan hubungan kekerabatan gajah-gajah di Tesso Nilo, Riau, tersebut.
Direktur Eksekutif WWF Indonesia, Efransjah, mengatakan penyempitan habitat menjadi salah satu faktor yang mengancam kelangsungan hidup gajah-gajah Sumatera.
"Gerak satwa menjadi sempit, sehingga mau tidak mau terjadi gesekan antara manusia dan satwa," katanya.
(I025)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013