Bantul (ANTARA News) - Bagi Gandung warga Ngentak, Selohardjo, Bantul DIY, Rabu (7/5), terjadinya gempa tektonik 5,9 skala Richter yang menguncang DIY dan Jateng, Sabtu (27/5) menjadi moment yang paling mengesankan. Selain menyisakan duka mendalam di sisi lain juga membuat kisah mengelikan sekaligus memalukan. Apa pasalnya? Bagi Gandung (17), yang merupakan siswa SMA Negeri Sewon Bantul, Sabtu wage (27 Mei) pagi, seperti biasanya ia mandi pagi. Ketika itu ia tidak punya firasat apa pun. Lantas, tiba-tiba terjadi guncangan hebat. Gempa menguncang wilayah DIY dan Jateng. "Lindu...lindu...,(gempa dalam bahasa Jawa)," teriak warga kampung tatkala mereka merasakan "goncangan hebat". Dalam waktu bersamaan pula terdengar gemuruh rumah-rumah yang retak dan roboh. Tanpa pikir panjang...Gandung-pun lari tunggang langgang ke luar kamar mandi. Tujuan utamanya adalah halaman dan jalan raya yang bebas dari rintangan. Secepat kilat, Gandung-pun tiba di halaman rumah. Di sana telah berkumpul puluhan warga desa lainnya dengan hati berdebar dan bingung. Dalam keadaan kalut, semua tidak menyadari kalau ternyata Gandung dalam keadaan telanjang bulat alias bugil. "Lo...Gandung kamu telanjang nih," kata salah seorang warga beberapa saat setelah menyadari keadaan. Begitu, mendapat teguran, kontan semua tertawa geli. Namun sebaliknya yang terjadi dengan Gandung, serta merta muka merah padam menahan malu. Gandung-pun berusaha menutupi kemaluannya seadanya hingga jongkok. Melihat kejadian tersebut, ayah Gandung, Sutarman langsung mencopot sarung yang sedang ia kenakan. Seketika, sarung telah berpindah ke Gandung. Untuk sementara Gandung merasa aman dari rasa malu. Namun tiba-tiba terdengar jeritan beberapa ibu rumah tangga yang berada di sekitar lokasi. Tanpa disadari, ternyata Tarman (Sutarman, maksudnya) pun tidak mengenakan apa-apa alias telanjang. Sarung yang ia serahkan ke anaknya ternyata merupakan satu-satunya pakaian yang ia kenakan. Dengan tangan mengepal berusaha menutupi kemaluannya. Ia pun memerintahkan anaknya untuk mengambilkan pakaian di dalam rumah. La..jadinya gantian telanjang dong.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006