Bali (ANTARA) - Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali Samsi Gunarta menyebut penyebab menurunnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali belum diketahui.
Meski begitu, sejumlah pihak berasumsi bahwa turis nakal yang ditindak pemerintah setempat menjadi alasannya.
“Saya belum tahu persis tapi kalau soal itu, ada suatu perubahan dan perubahan itu selalu membawa dampak ya, belum tahu persis apa kah iya itu yang menyebabkan, belum tahu,” kata Samsi, ditemui pada acara “ASEAN Battery and Electric Vehicle Conference” di Nusa Dua, Bali, Selasa (9/5).
Baca juga: Sandiaga: Wisman pilih NTB dan NTT untuk pemerataan destinasi wisata
Sebelumnya sejumlah video hingga foto mengenai wisman nakal di Bali belum lama viral di media sosial. Mulai dari turis asing yang menghina polisi saat terkena razia, hingga mereka yang ugal-ugalan saat membawa kendaraan bermotor sewaan, ditambah mereka tidak mengenakan helm.
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali sejak awal 2023 hingga April lalu juga telah mendeportasi total 70 warga negara asing (WNA).
“Kami memiliki masalah banyaknya turis asing yang hanya mengenakan bikini menyewa motor dan mengendarainya meski sebelumnya mereka tidak mengerti cara berkendara sepeda motor, meski sulit untuk memperbaiki kebiasaan ini, namun kami sedang berusaha mengatasi itu,” jelas Samsi.
Semenjak viralnya sejumlah video dan foto terkait turis asing nakal tersebut, jumlah kunjungan wisman ke Bali cenderung menurun dalam pada Februari lalu.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ada 323.623 kunjungan wisman ke Bali pada Februari 2023. Angka itu turun 2,5 persen dibanding Januari 2023 (month-on-month/mom) yang sebanyak 331.912 kunjungan.
Namun jika dibanding setahun sebelumnya, jumlah kunjungan wisman ke Bali pada Februari 2023 naik drastis dibanding Februari 2022 yang hanya ada 1.310 kunjungan. Pada Februari 2021, kunjungan wisman ke Bali hanya 12 orang.
Peningkatan jumlah kunjungan wisman ke Bali lantaran kebijakan pelonggaran hingga dicabutnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) oleh pemerintah pada tahun lalu.
Baca juga: Saatnya Bali wujudkan pariwisata berkualitas
Baca juga: Pengamat yakin pariwisata Bali tumbuh setelah WHO cabut darurat COVID
Baca juga: Konjen China bantu pemulihan pariwisata Bali
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023