Perseroan bekerjasama dengan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor (IPB) melatih anggota kelompok binaan untuk menjalankan program rehabilitasi ekosistem terumbu karang.
"Pelatihan itu sebagai kesinambungan program konservasi taman laut dan sarana media terumbu buatan," kata Vice President Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Pupuk Kaltim Sugeng Suedi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Pupuk Kaltim-DKP berkolaborasi kelola kawasan konservasi laut Bontang
Baca juga: Pupuk Kaltim sambut baik langkah Badak LNG untuk adopsi program KJA
BUMN pupuk ini membentuk dua kelompok binaan, yaitu Kimasea di Kelurahan Loktuan dan Karaka di Kelurahan Bontang Kuala, Kecamatan Bontang Utara.
Dua kelompok tersebut dibina dalam upaya mendorong kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga ekosistem perairan, dan secara bersama melakukan rehabilitasi terumbu karang yang banyak mengalami kerusakan akibat penangkapan ikan tidak ramah lingkungan.
Sugeng berharap pelatihan itu dapat meningkatkan kapabilitas anggota kelompok binaan Kimasea dan Karaka terkait upaya rehabilitasi terumbu melalui metode transplantasi dan pembuatan taman laut agar rehabilitasi ekosistem terumbu karang yang sedang berjalan tidak membuat kerusakan pada lokasi lain.
Kegiatan pelatihan itu juga sebagai wujud perbedaan masyarakat agar program rehabilitasi dan pelestarian terumbu turut memberi manfaat bagi kelompok binaan terkhusus peningkatan ekonomi dan kesejahteraan.
"Seiring meningkatnya pemahaman dan kapasitas kelompok binaan, maka upaya konservasi ekosistem terumbu karang dapat berjalan lebih maksimal, seperti pembuatan taman laut yang merupakan wujud pemberdayaan masyarakat dalam mendukung rehabilitasi serta pelestarian terumbu karang di laut Bontang," kata Sugeng.
Pupuk Kaltim menyalurkan bantuan dua set kompresor bersertifikasi selam senilai Rp50 juta kepada kelompok Karaka Bontang Kuala sebagai bentuk komitmen terhadap kesinambungan program rehabilitasi terumbu karang dan taman laut tersebut.
Perwakilan akademisi dari Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor Fery Kurniawan mengungkapkan pelatihan itu menitikberatkan kepada penguatan kapasitas anggota kelompok binaan terkait langkah apa saja yang bisa dilakukan dalam rehabilitasi terumbu karang, khususnya yang terkait dengan metode transplantasi.
Hal ini sebagai bentuk peningkatan keterampilan dan pemahaman dari metode yang selama ini diterapkan agar realisasi program mampu berjalan lebih maksimal.
"Apalagi dengan kondisi perairan berbeda, tantangan yang dihadapi pun tidak sama. Makanya, kelompok perlu memahami dengan baik langkah apa saja yang perlu dilaksanakan karena berpengaruh terhadap keberhasilan program rehabilitasi terumbu karang," kata Fery.*
Baca juga: Usai Lebaran, Pupuk Kaltim pastikan stok pupuk dalam kondisi aman
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023