LPEI: Pendampingan petani kopi Subang tingkatkan pendapatan 60 persen

Pelatihan yang telah kami berikan selama ini ditujukan untuk memperluas akses pasar ekspor....

Jakarta (ANTARA) - Kepala Divisi Jasa Konsultasi Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Gerald Grisanto menyampaikan pendampingan dan pelatihan yang diberikan LPEI kepada para petani kopi di Kabupaten Subang, Jawa Barat telah meningkatkan pendapatan desa sebesar 60 persen.

“Pelatihan yang telah kami berikan selama ini ditujukan untuk memperluas akses pasar ekspor, meningkatkan kemampuan budi daya dan pengolahan tanaman kopi, dan tidak kalah penting menyempurnakan prosedur penyusunan laporan keuangan,” kata Gerald dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.

Pemberdayaan petani ini dilakukan melalui Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah di bawah naungan Desa Devisa Kopi Subang yang tersebar di enam desa, yaitu Cisalak, Nagrak, Cupunagara, Darmaga, Sukakerti, dan Pasanggrahan.

Gerald menjelaskan berkat pemberdayaan sebanyak 242 petani kopi di Subang sukses mencatatkan ekspor komoditas kopi robusta dengan volume 19,2 ton ke Mesir di awal tahun 2023, dan berhasil mengekspor 18 ton kopi arabika ke Arab Saudi pada tahun 2021 silam.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban mengapresiasi kolaborasi dengan LPEI yang membuat para petani semakin sadar untuk berorientasi pada kualitas agar produk mereka bisa menjadi komoditas ekspor.

"Fasilitasi LPEI juga membuka cakrawala petani bahwa produk yang mereka hasilkan bisa diterima di etalase dunia," ujar Rionald.

Tak hanya di Subang, LPEI turut mendampingi petani dari Desa Devisa Klaster Kopi di Provinsi Aceh. Saat ini, terdapat 250 petani kopi yang tersebar di 10 desa Kabupaten Bener Meriah, Aceh, yang menjadi tulang punggung ekonomi Desa Devisa tersebut.

LPEI juga berkolaborasi dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Aceh, Pemerintah Kabupaten Bener Meriah, dan Pemerintah Provinsi Aceh, serta didukung oleh Bank Syariah Indonesia. Kolaborasi ini berhasil menghidupkan ekosistem ekspor di daerah tersebut agar bisa menjadi pelaku ekspor yang berkelanjutan.
Baca juga: LPEI bantu tingkatkan kapasitas petani, dongkrak kualitas ekspor