Labuan Bajo, NTT (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone sama-sama berpandangan mengenai pentingnya meningkatkan kerja sama kedua negara dalam memberantas praktik perdagangan manusia.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan hal itu disampaikan kedua pemimpin saat melakukan pertemuan bilateral di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Selasa.

"Kedua pemimpin menekankan pentingnya kedua negara untuk meningkatkan kerja sama dalam memberantas trafficking-in-person yang saat ini sedang marak terjadi di negara-negara anggota ASEAN," kata Menlu Retno saat menyampaikan keterangan pers usai rangkaian pertemuan bilateral.

Baca juga: RI usung pembahasan pemberantasan perdagangan manusia di KTT ASEAN

Isu pemberantasan perdagangan manusia memang menjadi perhatian tersendiri bagi Indonesia dalam Keketuaan ASEAN 2023.

Presiden Jokowi sebelumnya sempat menyatakan Indonesia akan mengusung pembahasan pemberantasan perdagangan manusia dalam KTT Ke-42 ASEAN dengan penekanan penipuan daring atau online scams.

"Ini penting dan sengaja saya usulkan karena korbannya adalah rakyat ASEAN dan sebagian besar adalah WNI (warga negara Indonesia, red.) kita," kata Jokowi saat memberi keterangan pers di Labuan Bajo, Senin (8/5).

Baca juga: Mahfud: ASEAN akan deklarasikan pemberantasan perdagangan manusia

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD saat memimpin Pertemuan Ke-26 Dewan Masyarakat Politik-Keamanan ASEAN (APSC) pada Selasa, menyatakan bahwa para pemimpin ASEAN akan mendeklarasikan komitmen bersama untuk pemberantasan perdagangan manusia di kawasan.

"Para pemimpin kita besok akan mengadopsi Deklarasi Pemberantasan Perdagangan Manusia Akibat Penyalahgunaan Teknologi," kata Mahfud saat memberi sambutan Pertemuan Ke-26 APSC.

Baca juga: Menlu Retno soroti besarnya dampak TPPO dalam kasus "online scam"

Lebih lanjut mengenai pertemuan bilateral Indonesia-Laos, Menlu Retno mengatakan kedua pemimpin sebagian besar membahas mengenai kerja sama ekonomi kedua negara.

"Misalnya, Bapak Presiden menyampaikan beberapa kerja sama BUMN Indonesia dengan Laos," katanya.

Misalnya, kerja sama antara PLN dengan Electricite du Laos, pengadaan pesawat dari PT Dirgantara Indonesia untuk Angkatan Udara Laos, serta pengadaan kereta api dari PT INKA untuk Petrotrade Laos Public Company.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023