...berhasil melacak melalui telepon seluler korban...."Madiun (ANTARA News) - Petugas Kepolisian Resor (Polres) Madiun berhasil mengungkap identitas mayat laki-laki dan perempuan yang ditemukan warga di kawasan hutan jati Desa Kuwiran, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, pada Minggu (13/1).
Kasat Reskrim Polres Madiun, AKP Edi Susanto mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara, dua mayat tersebut adalah Aan dan Nia. Keduanya memiliki hubungan keluarga yakni bapak dan anak yang merupakan warga Kota Madiun.
"Selain itu, Aan dan Nia ini juga merupakan suami dan anak dari Retno Sugiarti, perempuan yang ditemukan meninggal dalam taksi Bima di rumah kontrakannya Jalan Margobawero, Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun pada Rabu (9/1). Jadi kasus kematian satu keluarga ini masih misteri," ujar AKP Edi Minggu (13/1) malam.
Menurut dia, identitas kedua mayat tersebut diketahui melalui penelusuran panggilan tak terjawab dari telepon seluler yang ditemukan di saku korban laki-laki.
Dari telepon tersebut, polisi bisa menghubungi nomor yang tertera pada panggilan tak terjawab terbaru pada tanggal 9 Januari 2013. Dari komunikasi tersebut polisi bisa terhubung dengan Ibu Senen, warga Jalan Kemuning, Kelurahan Oro-Oro Ombo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, yang merupakan ibu Aan.
"Kami berhasil melacak melalui telepon seluler korban. Setelah kami temui orang tuanya dan kami tanyai ciri-ciri korban, ternyata cocok," kata Edi.
Semula, polisi menduga dua mayat yang ditemukan pada Minggu (13/1) merupakan pasangan remaja. Polisi kesulitan memperkirakan usia korban karena fisik kedua mayat yang mulai hancur dan membusuk.
Sebelumnya, Retno Sugiarti ditemukan meninggal dunia di dalam taksi bernomor polisi AE-305-CX pada Rabu (9/1). Kematian Retno dilaporkan sopir taksi yang membawanya, Khoirul. Menurut Khoirul, Retno bersama suami dan anaknya, Aan dan Nia, semula berangkat dari Madiun pada 8 Januari 2013 menuju Malang untuk berobat namun tak bertemu dengan orang yang dituju.
Berdasarkan rekam medis yang ditemukan di dalam tas korban saat itu, Retno mengalami gangguan jantung. Esoknya, 9 Januari 2013, mereka kembali ke Madiun. Sesampai di Jombang, Retno muntah darah. Perjalanan dilanjutkan sampai di Nganjuk. Menurut Khoirul, sesampai di Nganjuk, suami dan anaknya malah turun dari taksi dan memilih naik motor.
Aan malah meminta Khoirul mengantar Retno sampai Kota Madiun. Setelah sampai di rumah kontrakannya di Kota Madiun, saat dilihat ternyata Retno sudah tak bernyawa. Khoirul memberitahu warga dan dilaporkan ke polisi. Kepolisian Resor Madiun Kota langsung memintai keterangan Khoirul dan membawa jasad Retno ke RSUD dr Soedono, Kota Madiun, untuk diotopsi.
Selang empat hari kemudian, dua mayat laki-laki dan perempuan ditemukan warga di petak 300 Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Kuwiran, Badan Kesatuan Pemangkutan Hutan (BKPH) Dungus, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun atau termasuk Desa Kuwiran, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun. Kedua mayat tersebut ternyata adalag Aan dan Nia.
Hingga kini polisi masih menyelidiki misteri kematian satu keluarga tersebut yang terjadi di dua lokasi, yakni masuk wilayah hukum Polres Madiun Kota dan Polres Madiun. (SAS)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013