Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Rabu pagi kembali mengalami tekanan jual hingga turun di bawah 1.300.
Analis Riset dari Valbury Asia Securities, dalam review dan prediksinya, Rabu, menyebutkan bahwa pasar saham saat ini masih labil sehingga memudahkan IHSG kembali terkoreksi.
Saham-saham 'blue chips' atau unggulan kembali menjadi kontributor terbesar dalam penurunan indeks saat ini.Menurunnya saham-saham di BEJ ini lebih disebabkan isu global yang terjadi saat ini.
Selain itu, melemahnya rupiah hingga pada kisaran Rp9.365 per dolar AS juga menekan IHSG hingga turun cukup tajam. Pada sesi pagi, Rabu, IHSG ditutup anjlok 23,194 poin atau 1,76 persen ke level 1.293,751.
Saham yang turun 76 dibanding yang naik 12 dan 25 tidak berubah. Volume perdagangan sebanyak 262,326 juta saham dengan nilai Rp379,005 miliar.
Perdagangan saham yang masih sepi, karena hanya 5.611 transaksi yang terjadi. Saham-saham yang ramai diperdagangkan masih berkisar pada saham-saham bluechips, diantaranya Gas Negara (PGAS), Davomas (DAVO), Indosat (ISAT) dan Telkom (TLKM).
PGAS yang ditransaksikan 557 kali sebanyak 3,242 juta saham mengalami penurunan Rp650 menjadi Rp11.200. DAVO yang ditransaksikan 431 kali sebanyak 8,974 juta saham mengalami penurunan Rp5 menjadi Rp395.
ISAT transaksi 369 kali sebanyak 9,753 juta saham mengalami penurunan Rp100 menjadi Rp4.550. TLKM transaksi 300 kali sebanyak 7,157 juta saham mengalami penurunan Rp200 menjadi Rp7.050. (*)
Copyright © ANTARA 2006