ketika orangtuanya membeli kopi, BS mengambil pisau lipat kecil dari gerobak pedagang yang sedang sibuk melayani pelanggan

Jakarta (ANTARA) - Polisi mengamankan perempuan dengan gangguan jiwa berinisial BS (16) yang menyayat seorang pelajar SMP berinisial NS (16) di Halte Busway CSW Jalan Panglima Polim, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyatakan peristiwa tersebut terjadi pada Senin (8/5) siang pukul 12.30 WIB.

"Pelaku merupakan anak disabilitas tuna rungu, tuna wicara, dan memiliki keterbelakangan mental," kata Ade Ary dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Ade Ary menuturkan pelaku yang merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) tidak pernah bersekolah untuk bahasa isyarat, sehingga belum bisa dimintai keterangan dan pelaku sudah dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati untuk diketahui mental dan kejiwaannya.

Ade Ary menjelaskan peristiwa itu berawa dari personel piket Polsek Kebayoran Baru mendapat informasi dari nomor darurat 110 adanya kejadian Tindak Pidana Perlindungan Anak di halte kawasan Kebayoran Baru.

Setelah pihaknya mengecek tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan remaja SMP berinisial NS menjadi korban dengan luka sayat di leher diakibatkan oleh benda tajam pisau lipat dari anak BS.

Menurut keterangan saksi pertama pelaku BS bersama orangtuanya keluar sekitar pukul 10.30 WIB menaiki busway dengan tujuan Masjid Agung Sunda Kelapa.

"Sesampai di lantai dua halte busway CSW, ketika orangtuanya membeli kopi, BS mengambil pisau lipat kecil dari gerobak pedagang yang sedang sibuk melayani pelanggan," terangnya.

Lalu, BS mengarahkan pisau itu ke korban NS yang juga sedang membeli kopi yang kemudian mengenai lehernya sehingga mengakibatkan luka sayat terbuka sehingga mengeluarkan darah.

Kemudian, menurut saksi dua, salah satu petugas di halte Busway CSW itu didatangi oleh seorang ibu dan anak yang meminta perlengkapan obat-obatan P3K untuk mengobati luka sayatan.

Saksi dua melihat korban NS sedang duduk menangis dan pada leher korban berdarah. Lalu membawanya ke ruang serba guna untuk lebih steril dan karena luka sayat tersebut terbuka, saksi tidak berani untuk mengobatinya.

Lalu, saksi tiga selaku orang tua korban, sekitar jam 13.30 WIB pihaknya mengetahui anaknya mengalami luka sayat usai dihubungi pihak TransJakarta.

"Selanjutnya orangtua korban dan pihak TransJakarta membawa korban ke RSPP Pertamina untuk tindakan medis," tambahnya.

Dengan demikian, penanganan perkara dilakukan oleh Polsek Metro Kebayoran Baru dan unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Selatan, karena korban dan pelaku masih dalam kategori di bawah umur.
Baca juga: Polisi amankan ODGJ penusuk tetangga usai shalat di Kebayoran Baru
Baca juga: Dukcapil targetkan 150 disabilitas dapat layanan KTP-E pada 2023
Baca juga: Sudinsos Jaksel bantu ODGJ miliki beragam keterampilan melalui UILS

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023