Semua PG yang dikelola PT RNI tahun ini menorehkan laba. Semua karyawannya mendapatkan jasa produksi. Tidak ada lagi yang tidak mendapatkan laba,"Semarang (ANTARA News) - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) optimistis seluruh pabrik gula (PG) yang dikelolanya selalu meraup untung atau tak lagi menanggung rugi seperti sebelumnya.
"Semua PG yang dikelola PT RNI tahun ini menorehkan laba. Semua karyawannya mendapatkan jasa produksi. Tidak ada lagi yang tidak mendapatkan laba," kata Direktur Utama PT RNI Ismed Hasan Putro di Semarang, Sabtu.
Hal tersebut dikatakan Ismed di sela Festival Inovasi RNI dan Penganugerahan RNI Award 2013 di salah satu anak perusahaan PT RNI yang bergerak di bidang farmasi, PT Phapros, Semarang.
Ia mengakui ada lima PG di Jawa Barat yang dikelola PT RNI menanggung kerugian pada 2011. Bahkan, ada yang statusnya dalam pengawasan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4).
"Bukan hanya rugi, tetapi dalam pengawasan UKP4 karena tata kelola perusahaan yang tidak baik. Alhamdulillah, status pengawasan UKP4 itu kini sudah dicabut dan sudah mampu mencetak laba pada tahun 2012," katanya.
Bahkan, ia mengatakan laba kotor yang dicetak PT RNI sepanjang 2012 mencapai Rp450 miliar, sedangkan laba bersih sekitar Rp322 miliar. Padahal, tahun sebelumnya menanggung kerugian sekitar Rp68 milliar.
Oleh karena itu, badan usaha milik negara (BUMN) yang terkenal dengan bisnis gulanya itu akan meningkatkan kinerja dan tata kelola PG yang dimilikinya, termasuk meliputi kebersihan pabrik dan kedisiplinan karyawan.
"Kebersihan pabrik ini mutlak harus terpenuhi. Sebab, ke depannya PG bersifat terbuka, dalam arti masyarakat atau konsumen yang ingin mengecek kebersihan dan kehigienisan gula yang diproduksi," katanya.
Untuk mendorong PG yang dikelolanya menjaga kebersihan, PT RNI akan mengadakan kompetisi PG terbersih yang diikuti 10 PG yang dikelolanya, yakni Jawa Timur (5 PG), Yogyakarta (1 PG), dan Jawa Barat (5 PG).
Selain itu, saat ini pihaknya tak lagi menjual produk gulanya, yakni "Raja Gula" dalam bentuk bal (sekitar 181,44 kilogram) kepada distributor besar, tetapi dijual dalam bentuk kiloan.
Ia menyebutkan produksi gula PT RNI pada 2012 mencapai sekitar 168 ribu ton, sedangkan pada 2013 ditargetkan bisa mencapai 170 ribu ton yang akan dijual dalam bentuk kiloan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Kami menjual `Raja Gula` dalam bentuk kiloan atau ritel yang langsung didistribusikan ke masyarakat, salah satunya melalui gerai Rajawali Mart yang akan kami buka di berbagai kota di Indonesia," kata Ismed. (KR-ZLS/M029)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013