Kami tengah melakukan pemetaan sektor bisnis yang dimiliki, salah satunya bidang farmasi, alat kesehatan, dan obat. Kami sudah miliki PT Phapros,"

Semarang (ANTARA News) - Perseroan Terbatas Rajawali Nusantara Indonesia berencana mengakuisisi dua perusahaan farmasi untuk mengembangan bisnis bidang farmasi yang selama ini dimiliki Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.

"Kami tengah melakukan pemetaan sektor bisnis yang dimiliki, salah satunya bidang farmasi, alat kesehatan, dan obat. Kami sudah miliki PT Phapros," kata Direktur Utama Perseroan Terbatas Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI) Ismed Hasan Putro di Semarang, Sabtu.

Hal tersebut diungkapkan Ismed di sela Festival Inovasi RNI dan Penganugerahan RNI Award 2013 yang dilangsungkan di salah satu anak perusahaan PT RNI yang bergerak di bidang farmasi, PT Phapros Semarang.

Selain PT Phapros yang bergerak di bidang farmasi, dia mengungkapkan bahwa PT RNI juga memiliki PT Rajawali Citra Banjaran yang memproduksi kondom yang akan dimasukkan dalam satu pilar bisnis farmasi, alat kesehatan, dan obat.

"Selama ini, kami memang belum melakukan ekspansi bisnis, setidaknya sejak sembilan bulan saya memegang jabatan Dirut PT RNI. Perseroan Terbatas Phapros adalah anak perusahaan kami yang kinerjanya berkembang sangat baik," katanya.

Oleh karena itu, kata mantan wartawan salah satu surat kabar terbesar di Jawa Timur itu, untuk memperkuat bisnis bidang farmasi, alat kesehatan, dan obat yang dijalankannya, pihaknya akan mengakuisisi dua perusahaan farmasi.

Namun, dia enggan menyebutkan nama dua perusahaan farmasi yang berencana diakuisisi BUMN yang terkenal dengan bisnis gulanya itu karena masih dalam tahapan negosiasi dan proses negosiasi saat ini tengah berjalan.

"Untuk PT Phapros, nantinya statusnya akan dijadikan `full` terbuka (Tbk) sehingga kontrolnya akan lebih baik. Targetnya akhir 2014 sudah terealisasi sebab selama ini kan masih setengah-setengah, setengah terbuka," katanya.

Ia mengakui bahwa BUMN yang dipimpinnya memiliki keragaman bisnis yang unik dan membedakannya dengan BUMN-BUMN lain yang umumnya hanya memiliki satu entitas bisnis sehingga kerap tidak fokus dalam pengembangannya.

"Tipologi bisnis yang kami miliki memang beragam, mulai pabrik gula hingga pabrik kondom. Bahkan, karakter antarentitas bisnis tidak `matching` sehingga kesannya perhatian yang diberikan tidak fokus," katanya.

Untuk mengatasinya, dia mengatakan bahwa PT RNI melakukan pemetaan bisnis yang dijalankan dalam empat pilar, yakni perkebunan agro industri dan peternakan sapi), farmasi (alat kesehatan dan obat), serta distribusi.

"Pilar keempat bisnis PT RNI adalah bidang properti. Ini merupakan bisnis baru yang kami bidik karena melihat banyak aset-aset berupa lahan yang selama ini `idle` dan tersebar di berbagai daerah," kata Ismed.

(KR-ZLS/D007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013