Kota Bogor (ANTARA) - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor, Jawa Barat sepakat memberlakukan dua arah di beberapa titik satu arah (SSA) di pusat kota selama revitalisasi Jembatan Otista mulai, Selasa(9/5) Pukul 21.00 WIB untuk mempermudah masyarakat mengakses lokasi-lokasi sentral kegiatan ekonomi.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat jumpa pers usai rapat koordinasi bersama Forkopimda, Senin malam, mengumumkan bahwa setelah mendengarkan masukan dari warga yang menginginkan pemberlakuan dua arah kembali di Jalan Jalal Harupat, Simpang Kapten Muslihat dan lain-lain karena terdampak secara ekonomi maka perubahan rekayasa lalu lintas akan dilakukan Selasa (9/5) malam.

"Teman-teman baru saja kita menyelesaikan rapat evaluasi pelaksanaan rekayasa lalu lintas. Di awal terdapat beberapa skenario terkait rekayasa lalu lintas. Ada lima opsi. Kami memilih opsi pertama yang kemudian berlaku selama tujuh hari ini," katanya.

Namun kemudian selama tujuh hari, kata Bima, Pemerintah Kota Bogor bersama Polresta Bogor Kota dan Dinas Perhubungan melakukan kajian, analisa lapangan dan juga dari kumpulan data yang disampaikan oleh warga dan ditangkap oleh para camat dan lurah di seluruh Kota Bogor, pelaksanaan lalu lintas ini memberikan dampak ekonomi yang cukup signifikan.

Penurunan omset pedagang 60 persen sampai 70 persen dan juga menurunnya okupansi hotel di beberapa ruas jalan, sampai juga di angka 60 persen.

Selain itu juga biaya transportasi yang dikeluhkan masyarakat melonjak karena bahan bakar, ongkos yang membengkak dan sebagainya.

"Kami mendengar betul masukan dari warga, kami mengevaluasi, karena itu malam ini kami sampaikan kepada warga, opsi lima sebetulnya, dari pilihan yang ada sewaktu awal, yakni opsi lalu lintas dengan kembali memberlakukan dua arah di beberapa titik SSA," kata Bima.

Jadi besok, kata Bima, mulai pukul 21.00 WIB skenario ini akan berjalan dan mulai malam ini Pemerintah Kota Bogor akan mempersiapkan sarana dan prasarananya, terkait dengan water barier, ada penghilangan separator atau pulau jalan dan penambahan lampu lalu lintas di daerah Kapten Muslihat.

Bima menjelaskan, dengan skenario baru ini nanti, arus lalu lintas kendaraan di Jalan Jalak Harupat akan menjadi dua arah, tetapi ke sebelah kiri. Kemudian, arus lalu lintas kendaraan dari Empang bisa belok ke Jalan Otista, berputar sebelum jembatan Otista, untuk kemudian nanti belok kiri ke Jalan Roda dan bisa berputar ke Suryakencana hingga ke BTM.

Dari arah Balai Kota juga nanti belok kiri, tidak bisa ke Jalan Harupat, langsung ke Jalan Jendral Sudirman.

"Jadi pada intinya, skenario dua arah ini akan banyak merekatkan perputaran ke kiri, secara detail, distribusi konsep baru ini akan kita sebarkan mulai malam ini juga agar agar warga bisa memahami ini dan menyesuaikan," katanya.

Pemerintah Kota Bogor, kata Bima, bersama Forkopimda siap menerima masukan warga terhadap pemberlakuan rekayasa lalu lintas baru ini.

Pewarta: Linna Susanti
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023