Membawa vaksin untuk menghindari sapi dan kerbau yang masih sehat tidak terjangkit penyakit sapi ngorok itu.

Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau Herman menurunkan tim dengan membawa 1.000 vaksin untuk memberikan suntikan vaksin Septicaemia Epizootica (SE) atau sapi ngorok agar ternak milik masyarakat tidak terjangkit penyakit mematikan ini.

"Tim kami turunkan lengkap dengan membawa vaksin untuk menghindari sapi dan kerbau yang masih sehat tidak terjangkit penyakit sapi ngorok itu," kata Herman dalam keterangannya, di Pekanbaru, Senin.

Ia mengatakan pihaknya sudah menerima laporan kerbau mati di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau yang diduga terpapar penyakit ngorok.

Dari laporan itu, katanya lagi, tercatat sebanyak delapan kerbau yang mati bangkai, sedangkan mati dipotong paksa ada 100 ekor lebih.

"Karena itu aksi cepat harus dilakukan guna mencegah timbul korban sapi baru. Sebelumnya sudah sebanyak 1.300 dosis vaksin SE yang telah dikirim ke Kuansing. Dari jumlah itu 1.250 dosis sudah disuntikkan ke hewan ternak di wilayah Benai, Pangean, Basrah, Sentajo Raya, dan lain," katanya pula.

Ia mengatakan pihaknya berharap peternak agar berkenan hewan ternaknya disuntik vaksin. Karena penyakit ngorok ini bisa sembuh, dan daging ternak yang kena ngorok juga tidak menular untuk manusia.

Sebelumnya terpantau di Kabupaten Kuansing atau di Kenegarian Kopah dihebohkan dengan kerbau mati mendadak di dalam kubangan lumpur.

"Karenanya tim terus berupaya menelusuri kematian kerbau tersebut," katanya lagi.

Pihaknya menduga kuat bahwa ternak milik usaha rakyat itu diduga terjangkit penyakit Septucaemia Epizootica (SE) atau penyakit ngorok.
Baca juga: Puluhan kerbau mati terkena ngorok
Baca juga: Kementan ekspor vaksin penyakit "ngorok" ternak ke Timor Leste

Pewarta: Frislidia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023