"Banjir yang melanda saat ini cukup besar sehingga kami nyatakan status Kabupaten Banjar darurat banjir sehingga bisa ditangani secara cepat dan tepat," ujar Bupati Banjar Khairul Saleh di Martapura, Sabtu.
Menurut dia, banjir akibat luapan Sungai Riam Kiwa melanda sepuluh kecamatan yang tersebar pada 129 desa dan merendam 4.944 buah rumah yang dihuni 7.065 kepala keluarga atau 14.350 jiwa.
Sepuluh kecamatan yang dilanda banjir yakni Kecamatan Sungai Pinang, Pengaron, Simpang Empat, Matraman, Astambul, Martapura Timur dan Martapura Barat, Martapura Kota, Sungai Tabuk dan Tatah Makmur.
Ia mengatakan, status darurat banjir diberlakukan selama 14 hari ke depan tetapi bisa diperpanjang jika kondisi di lapangan memburuk.
Penetapan darurat banjir ini dengan pertimbangan kawasan yang terkena dampak banjir cukup banyak dan bisa meluas, disamping mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat terutama yang terkena banjir.
"Status darurat banjir ditindaklanjuti dinas dan instansi terkait dengan menyiagakan setiap posko yang disiapkan di kecamatan sehingga penanganan korban banjir bisa cepat dan tepat," ungkapnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjar Noor Sunarto mengatakan, selain merendam ribuan rumah warga, banjir tahunan itu juga merendam sarana pendidikan dan sejumlah tempat ibadah.
Disebutkan, genangan air yang melanda sepuluh kecamatan masih cukup tinggi dengan ketinggian bervariasi antara 50 centimeter hingga mencapai 1,5 meter dan saat ini mulai menuju dataran yang lebih rendah.
"Di kecamatan yang letaknya lebih tinggi seperti Sungai Pinang, Pengaron dan Simpang Empat air sudah mulai surut tetapi mulai tinggi di kecamatan yang lebih rendah seperti Matraman dan Astambul," kata dia.
Ia menambahkan, pihaknya sudah menurunkan personil ke daerah banjir berkoordinasi dengan dinas dan instansi terkait disamping menyalurkan bantuan berupa kebutuhan pokok bagi korban banjir.
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013