"Kami patut syukuri di tengah kondisi iklim panas yang ekstrem di beberapa wilayah Indonesia, produksi padi kita justru meningkat," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB, Fathul Gani dikonfirmasi di Mataram, Senin.
Ia mengatakan bila melihat data 629 ribu ton GKG tersebut berarti ada kenaikan 83 ribu ton GKG dari triwulan I tahun 2022.
"Artinya ada kenaikan sekitar 13,19 persen," ujarnya.
Untuk meningkatkan produktivitas padi itu, pihaknya sudah mendorong kabupaten dan kota untuk memanfaatkan lahan pertanian yang sistem pengairannya sudah bagus untuk terus menanam padi.
"Di tengah harga gabah yang cukup tinggi Rp5.200 sampai Rp5.700 GKG yang didapat oleh para petani saat ini, makanya kita mendorong lahan pertanian yang ada bisa dimanfaatkan," terang Kadistanbun yang juga menjadi Ketua Kwarda Pramuka NTB ini.
Gani optimis target 1,35 juta ton GKB di tahun 2023 bisa tercapai berkaca pada hasil produksi padi pada triwulan I yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) NTB untuk periode Januari-Maret sudah mencapai 629 ribu ton GKG.
"Insya Allah bisa dicapai dan kami sangat optimis bisa tercapai dengan melihat data Triwulan I yang dikeluarkan BPS. Apalagi puncak panen di NTB pada bulan April 2023 dan itu belum masuk perhitungan dan akan di akumulasi pada triwulan II periode April - Juni 2023," katanya.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023