"Potensi UMKM kita sangat besar, kalau bukan kita yang kelola sendiri, akan dikelola orang lain. Kami sudah lakukan pembinaan terus-menerus kepada UMKM, misalnya bagaimana mengelola keuangan, kemudian branding, packaging, hingga pemasaran," kata Risma saat ditemui pada acara peluncuran Activistpreneur KNPI di Jakarta, Senin.
Risma memberi contoh salah satu program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) dimana UMKM di berbagai penjuru Nusantara dibina dan diberdayakan sampai mandiri dan mampu memberikan kontribusi bagi bangsa.
Baca juga: Mensos pastikan korban rudapaksa Sidoarjo dapat pendampingan terbaik
Baca juga: Mensos Risma serahkan donasi pengobatan anak di Maluku Tengah
Risma mengatakan, Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia ini sudah melimpah, tinggal memanfaatkan bagaimana agar Sumber Daya Manusia (SDM) dapat belajar mengelolanya dengan baik agar UMKM bisa naik kelas.
Risma juga memaparkan pembinaan yang telah dilakukan bersama anak-anak Suku Asmat, Papua, yang kini sudah mampu memproduksi perahu sendiri melalui program PENA yang dilakukan Kemensos.
"Anak-anak Asmat sekarang sudah bisa bikin perahu. Kapal (perahu fiberglass) dibuat langsung dari Papua, dan mereka dilatih sendiri sama Kemensos," ujarnya.
Selain itu, Ia juga memaparkan keberhasilan masyarakat Papua dalam berternak ayam petelur, budidaya ikan lele, hingga mendapatkan banyak keuntungan dari perkebunan pepaya yang diolah sendiri.
"Yang paling penting adalah semangat berubah, hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok bisa lebih baik dari hari ini, kemauan untuk jadi pengusaha yang sukses itu harus datang dari diri sendiri," tutur Dia.
Ia juga menuturkan, nantinya Kemensos akan melihat kerja sama dalam bentuk apa yang dapat dilakukan bersama KNPI untuk memberdayakan dan membina UMKM yang selama ini telah bergabung.
"Kita akan lihat bisa kerja sama apa, tapi yang jelas kita punya potensi yang luar biasa, kalau itu tidak kita tangani, yang menangani orang lain. Sekarang semua wajib menggunakan digital, dari tahun 2010 sudah saya tekankan itu," katanya.
Program Activistpreneur Go-Digital diluncurkan oleh KNPI hari ini untuk mendorong para aktivis menjadi pengusaha dengan jiwa sosial tinggi.
Ketua Umum DPP KNPI Muhammad Ryano Panjaitan mengatakan Activistpreneur diluncurkan untuk mengumpulkan dua kekuatan, aktivisme dengan entrepreneurship atau kewirausahaan.
"Aktivisme punya kekuatan intelektualitas, advokasi, dan idealisme yang luar biasa, juga moralitas. Sedangkan entrepreneur punya kekuatan kreativitas, mandiri secara ekonomi, juga disiplin, kedua itu kalau digabungkan akan luar biasa," kata Ryano.
Namun, dia menekankan apabila seorang pengusaha hanya terpaku pada keuntungan, maka akan menjadi sosok yang individualis dan sulit untuk memberdayakan sekitarnya.
Baca juga: Mensos bentuk Satgas Sosial tanggapi darurat asusila di Maluku Tengah
Baca juga: Rudapaksa meningkat, Mensos bentuk Satgas Sosial di Maluku Tengah
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023