Dengan beroperasinya sejumlah perusahaan tentunya membutuhkan  pegawai lebih banyak lagi

Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Ismail menyebut banyaknya kegiatan bursa kerja (job fair) merupakan indikator kebangkitan ekonomi di DKI Jakarta.

"Banyak indikator ekonomi pulih, salah satunya job fair," kata dia di Jakarta, Senin.

Apalagi dengan kondisi saat ini yang mana Pemprov DKI secara rutin sudah menyelenggarakan bursa kerja di seluruh wilayah sebanyak tiga kali dalam setahun.

Menurut Ismail dengan diselenggarakannya bursa kerja menjadi pertanda bahwa banyak perusahaan di Jakarta yang mulai beroperasi.

Dengan beroperasinya sejumlah perusahaan tentunya membutuhkan pegawai lebih banyak lagi.

Indikator ekonomi pulih juga terlihat dari banyaknya peserta yang mendatangi job fair bahkan banyak juga yang berasal dari luar Jakarta.

Itu menandakan kebutuhan ekonomi warga DKI Jakarta semakin meningkat. Walau demikian, Ismail tidak menjamin gelaran bursa kerja menjadi jawaban utama atas masalah pengangguran di DKI Jakarta.

"Itu perlu alat ukur sendiri," ujar dia.

Dia berharap program DKI bisa memunculkan program unggulan lain untuk memangkas angka pengangguran di DKI Jakarta.

Sebelumnya, beberapa wilayah di DKI Jakarta secara rutin menggelar job fair setiap tahunnya. Salah satunya di wilayah Jakarta Barat.

"Tahun ini akan digelar lagi sebanyak tiga kali. Untuk lokasinya, dimana saja, masih akan didiskusikan," kata Kepala Seksi Pelatihan, Penempatan, Produktivitas, dan Transmigrasi Sudin Nakertrans dan Energi Jakbar, Yasil Farabi di Jakarta, Jumat.

Yasil mengatakan, bursa kerja pertama diperkirakan akan digelar pada Mei mendatang dengan sasaran lulusan SMK, SMA, hingga Sarjana Strata Satu (S1) baru.

Nantinya, pihaknya akan melibatkan 40 perusahaan swasta di Jakarta Barat dalam bursa kerja tersebut.

"Perusahaan tersebut bergerak di bidang ritel, teknologi hingga kuliner," katanya.

Sebanyak 40 perusahaan tersebut akan diseleksi guna memastikan kelayakannya dalam memperlakukan pegawai.

"Kita pastikan perusahaan yang terlibat itu perusahaan yang sehat secara penggajian dan kesejahteraan karyawan. Bukan perusahaan yang bermasalah," jelas Yasil.
Baca juga: Jakarta Barat gelar bursa kerja tiga kali tahun ini
Baca juga: Bursa Kerja Jakarta Utara berhasil jaring 843 pencari kerja
Baca juga: Pemkot: 3.105 warga dipanggil wawancara usai bursa kerja

Pewarta: Walda Marison
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023