Lebih baik saya mengungsi dari pada menjadi korban salah sasaran,"
Palu (ANTARA News) - Sebagian warga Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, memilih mengungsi guna menghindari bentrok susulan.
"Lebih baik saya mengungsi dari pada menjadi korban salah sasaran," kata Yanti, warga Desa Padende di Sigi, Jumat.
Puluhan warga itu mengungsi di perbukitan di wilayah Kecamatan Kinovaro yang berjarak sekitar lima kilometer dari lokasi bentrok.
Para pengungsi yang sebagian besar kaum wanita dan anak-anak itu membawa bekal makanan seadanya dan sejumlah pakaian.
Mereka juga tidur di gubuk-gubuk kayu yang berada di sekitar ladang pertanian.
Warga mengaku sudah mengungsi selama dua hari karena tidak mendapatkan perlindungan maksimal dari aparat keamanan.
Warga yang sering bentrok berasal dari Desa Binangga, Desa Padende dan Desa Beka yang berada di wilayah Kecamatan Marawola.
Bentrok antarwarga biasanya berlangsung di tengah jalan Palu-Bangga sehingga mengganggu arus transportasi.
Selain itu, aktivitas perekonomian warga juga terganggu karena banyak pedagang yang tidak berjualan di Pasar Marawola karena takut terjadi bentrok susulan.
Warga, terutama kaum ibu, mendesak aparat agar bertindak tegas terhadap pelaku bentrok karena dinilai sangat meresahkan.
Bentrok antarwarga yang dimulai sejak akhir pekan lalu itu menyebabkan seorang warga Desa Padende tewas terkena tembakan senapan angin di bagian dada pada Selasa dini hari (8/1).
Saat ini seratusan aparat TNI dan Polri masih bersiaga di sekitar lokasi yang sering dijadikan ajang bentrok.
Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola berulang kali meminta aparat untuk bertindak tegas kepada pelaku bentrok karena kejadian tersebut sudah berulang-ulang.
Selama 2012, telah terdapat empat korban tewas akibat bentrok antarwarga di Kabupaten Sigi.
(R026)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013