Phnom Penh (ANTARA) - Kamboja menggelar festival menerbangkan layang-layang internasional pertamanya "SkyFest" di Sihanoukville, sebuah kota pesisir di Kamboja barat daya, dengan tujuan melestarikan budaya tradisional dan menginspirasi generasi muda untuk mengejar impian mereka.

Mengusung slogan "Khmers can fly", acara yang diadakan pada Sabtu (6/5) tersebut dipimpin oleh Menteri Senior Kamboja Ly Thuch, yang juga wakil presiden pertama di Otoritas Bantuan Korban dan Aksi Ranjau Kamboja (Cambodian Mine Action and Victim Assistance Authority/CMAA).

Thuch mengatakan negara di Asia Tenggara itu merasa terhormat bisa menjadi tuan rumah bagi para pehobi layang-layang dari sembilan negara, seraya mengatakan bahwa masing-masing peserta menunjukkan bakat dan kontribusi unik mereka di acara yang luar biasa ini.

"SkyFest bukan hanya perayaan warisan budaya kami, melainkan juga kesempatan untuk saling belajar dari satu sama lain dan membangun hubungan yang langgeng," katanya kepada Xinhua pada Minggu (7/5).

"Tema 'Khmers Can Fly' mencerminkan tidak hanya keanggunan layang-layang kami yang terbang tinggi, tetapi juga aspirasi dan impian rakyat Kamboja seiring kami terus melangkah menuju masa depan yang lebih cerah," tutur Thuch.

Festival ini mempertemukan para pehobi layang-layang dari Kamboja, China, Indonesia, Vietnam, Thailand, Filipina, Singapura, Malaysia, dan Prancis.

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023