Pesan saya tetap jaga mutu dan sertakan narasi yang bagus.
Denpasar (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Made Mangku Pastika mengingatkan pengusaha kuliner di Provinsi Bali agar senantiasa menjaga mutu produk sehingga para penikmatnya tidak sampai berpaling hati dan sekaligus dapat menarik konsumen baru.
"Pesan saya tetap jaga mutu dan sertakan narasi yang bagus," kata Pastika saat mengadakan penyerapan aspirasi ke pengusaha Betutu Panggang Biang Koripan 7 di Kabupaten Tabanan, Senin.
Mantan Gubernur Bali dua periode itu pun berkesempatan mencicipi nasi ayam betutu yang usahanya dirintis oleh pasangan pengusaha muda I Gusti Bagus Alit Arta Jonary Casanova dan Puput Henny Wahyurina yang berada di Jalan Diponegoro, Tabanan, itu.
"Rasa ayamnya memang beda. Saya ini juga penggemar kuliner ayam betutu bahkan saya rela mencari sampai di Gilimanuk," ujarnya.
Baca juga: DPRD: Festival Rujak Uleg bagian promosi wisata kuliner di Surabaya
Menurut dia, cita rasa ayam betutu yang enak dan berbeda dengan betutu Bali lainnya itu karena Betutu Panggang Biang Koripan 7 dipanggang dulu dengan sempurna. Setelah itu baru diracik sedemikian rupa dengan bumbu yang dinilai memang pas dan enak.
"Memang ramuannya bagus dan dari sisi rasa juga enak. Posisi warung bagus kemudian para kru yang mengawaki di sini anak-anak muda. Doa saya semoga semakin sukses dan menjadi kebanggaan," ucap anggota Komite 4 DPD ini.
Sementara itu I Gusti Bagus Alit Arta Jonary Casanova selaku pemilik usaha Betutu Panggang Biang Koripan 7 itu mengatakan ia merintis usaha kuliner tersebut sejak 2014.
Sebelum merintis usaha kuliner ayam betutu panggang, ia dan istri sempat bekerja di kapal pesiar selama 10 tahun. Setelah memiliki buah hati, ia memutuskan berhenti bekerja di kapal pesiar dan memulai berbisnis.
Ia sempat menjalankan usaha penyewaan mobil bahkan hingga menjual loloh (minuman tradisional Bali) namun usahanya tidak berjalan mulus.
Hingga akhirnya ketika modal yang dimiliki tinggal Rp24 juta barulah ia berusaha mencoba membuka usaha kuliner betutu panggang dengan diawali meminta resep dari sang ibu Ida Ayu Putu Suryamanik.
"Resep ini awalnya kami dapatkan dari ibu saya yang sebelumnya merupakan pedagang masakan Bali babi guling, babi genyol dan sebagainya," ucapnya.
Baca juga: Bima Arya sambut usaha restoran tumbuh di Kota Bogor
Resep yang didapatkan dari sang ibu kemudian juga dilakukan penyempurnaan agar sesuai cita rasanya tidak hanya bagi lidah orang Bali, tetapi juga wisatawan yang berkunjung ke Bali.
Selain membuka warung di Jalan Diponegoro yang merupakan kawasan pusat ibu kota Kabupaten Tabanan, Bagus Alit juga berhasil membuka empat cabang lainnya di Kabupaten Badung, Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar.
Usahanya yang mempekerjakan 68 karyawan tersebut, setiap hari rata-rata menghabiskan 150 hingga 200 ekor daging ayam segar. Dengan harga yang bersaing penikmatnya tak hanya masyarakat lokal Bali, tetapi juga seringkali didatangi wisatawan yang berkunjung ke Bali.
"Selain itu kami juga melayani permintaan konsumen jika ada yang memesan bebek panggang atau betutu ayam kampung," ujar Bagus Alit yang kini juga mengembangkan usaha properti.
Ia berharap ayam betutu panggang yang diproduksi juga bisa masuk pasar modern berjaringan.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023