Sangatta (ANTARA News)- Sebuah speadboat yang melayani penumpang di Pelabuhan Pengadan, Desa Pengadan, Kecamatan Karangan, Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur, dilaporkan menabrak tiang pancang, Kamis, pukul 17.30 wita dan satu orang penumpang perempuan tewas ditempat.

Menurut Kapolres Kutai Timur, AKBP Budi Santoso, musibah Speadboat menabrak tiang pancang yang dikemudikan Rahmadan 17 tahun, di sekitar pelabuhan Logpond bongkar muat Carnel Palm Oil (CPO) PT Gunta Samba, sebuah perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit didaerah itu.

"Saat terjadi musibah, speedboat melaju kencang dalam kondisi cuaca hujan lebat dan berkabut, sehingga jarak pandang pengemudi Rahmadan sangat terbatas," kata Kapolres AKBP Budi Santoso, Jumat.

Rencananya mereka ini akan ke Sangkulirang dengan urusan pribadi menggunakan taksi air speadbod, namun dalam perjalanannya, tiba-tiba turun hujan yang cukup lebat dan kemudian kabut muncul.

Dengan perubahan cuaca yang cukup cepat, sedangkan speedboat juga kencang,membuat pengemudi barangkali penglihatannya kurang, namun lupa kalau disekitar pelabuhan ada tiang pancang.

Karena benturan cukup deras, mengakibatkan penumpang mengalami luka-luka berat dan luka ringan, dan saat ini sedang dirawat di Puskesmas Sangkulirang. Sedangkan satu penumpang jenis perempuan bernama Ernawati, 42 tahun tewas ditempat.

Korban Ernawati yang tinggal di desa Pengadan Kecamatan Sangkulirang tidak tertolong, karena mengalami luka robek berat dibagian kening sebelah kana, karena tertabrak dengan kaca speedboat.

"Suami korban yang bernama Halidin yang juga ikut dalam speedboat dalam kesaksiaannya mengatakan, speedboat laju dan cuaca sekitar pelabuhan kabut, karena menjelang magrib," ujar dia.

Pengemudi Rahmadan 17 tahun yang juga pemiliki speedboat saat ini masih dimintai keterangan di Polsek Sangkulirang, bersama dengan barang bukti speedboat diamankan.

Kapolres mengatakan, sudah menghimbau warga sekitar agar mengurangi perjalanan laut, karena saat ini cuaca tidak menentu. Hujan lebat dan kabut sering terjadi, ini untuk menjaga keselamatan. ***4***
(KR-ADI/M009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013