Nama besar Indonesia sebagai Ketua ASEAN harus dimaksimalkan. Sumut mesti aktif mempromosikan pariwisataMedan (ANTARA) - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Sumatera Utara menyatakan status Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 harus dimaksimalkan untuk membangkitkan pariwisata Indonesia termasuk di Sumut.
"Nama besar Indonesia sebagai Ketua ASEAN harus dimaksimalkan. Sumut mesti aktif mempromosikan pariwisata karena saat ini persaingan sangat ketat," ujar Ketua Asita Sumut Solahuddin Nasution kepada ANTARA di Medan, Senin.
Solahuddin melanjutkan dengan semua potensi yang dimiliki, Sumut seharusnya dapat mengembangkan sayap pariwisata semakin lebar di kawasan ASEAN.
Saat ini, turis mancanegara yang mengunjungi provinsi beribu kota Medan itu mayoritas memang berasal dari salah satu anggota ASEAN yakni Malaysia.
Akan tetapi, Asita menilai seharusnya objek-objek wisata Sumut didatangi oleh lebih banyak pelancong dari negara-negara ASEAN lain.
"Malaysia peringkat pertama asal turis yang berkunjung ke Indonesia, tetapi harus diperhatikan faktor kejenuhan. Jadi, pasar yang ada mesti diiringi dengan upaya mencari pasar baru," tutur Solahuddin.
Baca juga: DKP Sumut: Kualitas produk kunci perluasan pasar ekspor di ASEAN
Baca juga: PHRI Sumut mencatat tingkat okupansi hotel naik 90 persen Lebaran 2023
Dia pun mengingatkan, negara-negara ASEAN kini sudah menyadari pentingnya pariwisata untuk meraup devisa.
Mereka pun kerap mengikuti banyak kegiatan promosi di luar negeri untuk memperkenalkan keunggulan wilayahnya. Kondisi ini, menurut Solahuddin, perlu diperhatikan serius oleh Sumut.
"Sekarang saja, agen-agen perjalanan di Malaysia sudah banyak yang menjual paket wisata ke negara seperti Myanmar dan Vietnam. Mereka menawarkan keindahan alam dengan harga yang bersaing," kata dia.
Oleh karena itu, Asita Sumut berharap Pemerintah Provinsi Sumut melakukan terobosan-terobosan untuk memenangi persaingan pariwisata di ASEAN.
Selain rajin berpromosi di luar negeri, Sumut disebut harus memperbanyak kegiatan-kegiatan internasional dan meningkatkan kualitas sarana serta prasarana wisata di wilayahnya.
"Untuk 'event' internasional, mutunya harus bagus supaya wisatawan datang. Perlu ditekankan juga, persaingan wisata Sumut bukan cuma dari negara lain, tetapi juga dengan provinsi lain di Sumut. Artinya, pembenahan-pembenahan harus dilakukan," tutur Solahuddin.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut mengincar kedatangan 200 ribu sampai 300 ribu wisatawan mancanegara (wisman) selama tahun 2023, atau sama seperti pada tahun-tahun sebelum pandemi COVID-19.
Pada tahun 2023, jumlah turis asing ke Sumut terus meningkat.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara mencatat, jumlah turis asing yang datang ke wilayahnya pada Maret 2023 tercatat 16.299 orang atau naik 6,94 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dengan mayoritas datang Malaysia yakni sebanyak 51,75 persen atau 8.435 orang.
Kenaikan jumlah wisatawan luar negeri ke Sumut pada Maret 2023 positif lantaran total tersebut selalu bertambah sejak Januari 2023.
Pada Januari 2023, 14.195 turis asing masuk ke Sumut, disusul kedatangan 15.241 wisatawan mancanegara pada Februari 2023.
Baca juga: BPS: Daya beli masyarakat aman, Sumut alami deflasi Februari-Maret
Baca juga: Asita: Animo turis Malaysia ke Sumut harus dijaga
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023