Alhamdulillah operasi TMC yang kita lakukan semenjak Kamis dan Jum'at lalu ini berjalan lancar, tanpa kendala yang berarti

Jambi (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil lakukan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) wilayah Jambi dan Sumatera Selatan (Sumsel) untuk mencegah terjadinya Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di daerah tersebut dan hasilnya setelah menebarkan 800 kilogram garam di udara, cuaca di dua provinsi itu turun hujan dalam berapa hari ini.

"Alhamdulillah operasi TMC yang kita lakukan semenjak Kamis dan Jum'at lalu ini berjalan lancar, tanpa kendala yang berarti,” kata Koordinator Lapangan TMC Jambi - Sumsel Fikri Nur Muhammad, Senin.

Penaburan 800 kilogram garam dengan Pesawat Casa TNI AU C/212 Aviocar-Skuadron 4 Malang- di Bandara Sultan Thaha Jambi, terakhir dilakukan Jum'at sore (5/5)

Fikri menerangkan kegiatan TMC yang dilakukan sekitar pukul 13.00 WIB menyasar awan potensial mengandung uap air di atas langit perbatasan Jambi - Kabupaten Musibanyuasin, Sumatera Selatan.

"Melalui operasi ini, kita berharap efektif untuk menurunkan hujan guna pembasahan atau menambah cadangan air, khusus di lahan-lahan gambut yang terdapat di Jambi dan Sumsel," kata Fikri.

Baca juga: Pemerintah siapkan pencegahan kebakaran gambut lewat modifikasi cuaca
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi kebakaran hutan dan lahan di Sumatra

Kegiatan TMC yang dipusatkan di Posko Karhutla Provinsi Jambi yang menggunakan bangunan lama VIP Bandara Sultan Thaha Jambi, menurut Fikri, dijadwal selama 12 hari, sejak 4 Mei 2023. Untuk keperluan TMC di Posko Karhutla Jambi sudah tersedia sebanyak 30 ton.

Dijelaskan dalam pelaksanaan TMC pihak BRIN bekerja sama dengan stakeholder terkait antara lain BNPB, TNI, BMKG, KLHK, BRGM, Pemprov Jambi, Pemprov Sumsel, PT Angkasa Pura.

"Ini kerja kolaboratif termasuk untuk di Jambi kami juga mendapat dukungan dari PT WKS (Wirakarya Sakti, unit usaha APP Sinar Mas di Provinsi Jambi) dan semoga operasi ini efektif untuk mencegah karhutla. Alhamdulillah, berdasarkan monitoring bersama tadi, tiga hari terakhir wilayah Jambi hingga batas Sumsel nihil hotspot," katanya.

Sementara itu Kepala BPBD Jambi Bachyuni Deliansyah menyebutkan Provinsi Jambi sudah melakukan antisipasi awal dalam upaya pencegahan karhutla. Tahun 2023 diprediksi cuaca akan lebih kering dari 2022 dan kondisi atmosfer kemungkinan hampir sama dengan 2019.

"Karena itu upaya-upaya antisipasi awal sangat dibutuhkan dalam penanganan karhutla di Jambi,'' katanya.

Guna memantapkan penanggulangan karhutla ini, Provinsi Jambi akan terus melaksanakan apel siaga karhutla dipimpin langsung Gubernur Jambi.

Baca juga: BNPB siapkan operasi darat hingga udara untuk cegah kebakaran hutan
Baca juga: Indonesia pakai teknologi modifikasi cuaca untuk cegah karhutla

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023