Beijing (ANTARA) - Hujan deras dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di beberapa provinsi di wilayah timur dan selatan China, bahkan di Provinsi Jiangxi bencana tersebut telah berdampak terhadap aktivitas harian 293 ribu warga.
Sebanyak 10 ribu warga di wilayah timur China itu telah dievakuasi ke tempat aman pada Minggu (7/5).
Data yang dirilis Departemen Meteorologi Provinsi Jiangxi menyebutkan 10 kabupaten/kota diguyur hujan lebat dan 63 kabupaten/kota lainnya dilanda hujan lebat disertai angin hingga menyebabkan beberapa area perbukitan dan perdesaan banjir sejak Kamis (4/5).
Hujan lebat berlanjut hingga Sabtu (6/5) malam, demikian disampaikan oleh otoritas cuaca Jiangxi.
Di Provinsi Fujian, hujan dengan intensitas 250 milimeter yang berlangsung selama 24 jam telah menyebabkan aliran sungai meluap.
Hal itu menyebabkan areal pertanian dan permukiman warga tergenang, bahkan beberapa warga terisolasi.
Baca juga: China luncurkan status tanggap darurat Level IV untuk banjir
Pemerintah Kota Fuzhou mengerahkan tim untuk mengevakuasi 352 warga di ibu kota Provinsi Fujian itu.
Meskipun 14 warga terisolasi berhasil dievakuasi pada Sabtu, media lokal melaporkan masih ada beberapa warga lainnya di sejumlah desa yang terperangkap banjir sampai sekarang.
Namun, otoritas lokal menyatakan bahwa mereka tidak dalam situasi terancam bahaya banjir.
Hujan dengan intensitas tinggi juga terjadi di Provinsi Guangdong.
Badan Pengendalian Banjir dan Bantuan Kekeringan Nasional China memerintahkan otoritas lokal di wilayah selatan tersebut untuk mengambil tindakan darurat guna menjamin keselamatan pengguna jalur transportasi dan mengevakuasi warga sesegera mungkin.
Baca juga: Pemerintah China jamin keamanan bendungan selama musim banjir
Baca juga: Musim banjir 80 hari di aliran utama Sungai Tarim di Xinjiang berakhir
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023