Islamabad (ANTARA News) - Setidaknya 93 orang, termasuk personel keamanan dan kameramen TV, tewas dalam empat ledakan mematikan di Pakistan pada Kamis, kata polisi dan para dokter.
Hampir 93 orang tewas dalam tiga ledakan di kota baratdaya Quetta, kata polisi.
Dua ledakan mengguncang kota Quetta dalam beberapa menit, menewaskan 81 orang dan melukai lebih dari 120 lainnya, kata polisi dan dokter.
Polisi mengatakan ledakan terjadi di klub snooker di Jalan Alamdar, membunuh dan melukai puluhan orang.
Ketika media dan tim polisi tiba di tempat kejadian, ledakan lain terjadi. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas tiga ledakan tersebut.
Beberapa jam sebelumnya, satu serangan bom menewaskan 12 orang, termasuk beberapa personel keamanan.
Menurut laporan awal, target serangan pertama adalah sebuah pos pemeriksaan pasukan paramiliter di Quetta, ibu kota Baluchistan, di daerah ramai, kata kepala polisi kota itu.
Beberapa kendaraan, termasuk kendaraan penegak hukum dan warung rusak parah dalam ledakan tersebut.
Para korban luka termasuk setidaknya empat personil Korps Perbatasan (FC) dan toko-toko rusak selain juga bangunan di daerah tersebut. Yang terluka dipindahkan ke rumah sakit utama kota. Beberapa korban cedera terdaftar kritis.
Kapala Kepolisian Quetta, Mir Zubair Mehmood mengonfirmasi 11 kematian, dan mengatakan bahwa sekitar 35 orang termasuk pasukan penegakan hukum dan perempuan serta anak-anak menderita luka-luka dalam ledakan itu.
Sementara itu, ledakan mematikan di sebuah pertemuan keagamaan di baratlaut Pakistan pada Kamis menewaskan sedikitnya 22 orang dan melukai hampir 70 lainnya, kata polisi.
Ledakan itu terjadi di pusat pemberitaan utama di pinggiran Mingora, kota utama di Provinsi Khyber Pakhtoonkha.
Polisi kini telah mengonfirmasi bahwa itu adalah ledakan bom. Sebelumnya pejabat keamanan menyebut insiden itu sebagai ledakan tabung gas.
Menurut para saksi mata, orang-orang bersiap-siap untuk mendengarkan khotbah ketika ledakan itu terjadi.
Saksi mata mengatakan bahwa setelah ledakan, orang-orang mulai berlari panik sementara beberapa berlari ke tempat ledakan untuk membawa dengan terburu-buru yang terluka ke rumah sakit.
Ledakan itu terjadi pada saat orang berkumpul di pusat sebagai bagian dari pertemuan rutin mereka dan sedang menjalankan salat malam.
(H-AK)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013