Memberikan 'multiplier effect' khususnya ekonomi dengan diperkirakan perputaran uang di DIY sebesar Rp1,98 triliun dengan asumsi pengeluaran rata-rata wisatawan sebesar Rp1,2 juta per wisatawanYogyakarta (ANTARA) - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat total pergerakan wisatawan selama libur Lebaran 2023 di provinsi setempat mencapai 1.655.814 orang.
"Memberikan 'multiplier effect' khususnya ekonomi dengan diperkirakan perputaran uang di DIY sebesar Rp1,98 triliun dengan asumsi pengeluaran rata-rata wisatawan sebesar Rp1,2 juta per wisatawan," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo dalam keterangannya di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, terjadi sedikit penurunan jumlah pergerakan wisatawan sebesar 7,5 persen dari jumlah pergerakan wisatawan libur Lebaran 2022.
Singgih menilai terjadinya penurunan pergerakan wisatawan tersebut antara lain karena aksesibilitas jalan menuju DIY yang belum sepenuhnya terhubung dengan baik.
Pemicu berikutnya, kata dia, adalah berkembangnya destinasi wisata di sekitar DIY yang masuk DPSP Borobudur sehingga menjadi pilihan pelengkap destinasi wisata DIY, serta berkembangnya tren wisata baru dengan konsep restoran plus view.
"Kunjungan wisatawan ke tempat restoran plus view, kuliner khas, dan hidden gem lainnya meningkat sekitar 50 persen," kata dia.
Masa efektif libur lebaran yang relatif singkat serta tambahan cuti lebaran yang mendadak, kata dia, juga berpengaruh terhadap penjadwalan ulang aktivitas mudik tahun ini.
Kendati demikian, ia mencatat peningkatan pergerakan wisatawan di tiga kota/kabupaten yaitu Kota Yogyakarta sebanyak 240.674 wisatawan, Kabupaten Kulon Progo sebanyak 144.809 wisatawan, dan Kabupaten Bantul sebesar 264.699 wisatawan.
"Sedangkan pergerakan wisatawan di dua kabupaten mengalami sedikit penurunan pergerakan wisatawan yang bervariasi. Kabupaten Gunungkidul dengan jumlah pergerakan 236.137 wisatawan dan Kabupaten Sleman dengan jumlah pergerakan 769.525 wisatawan," kata dia.
Sementara itu, untuk lama kunjungan wisata atay 'Length of Stay (LOS)" selama libur lebaran tercatat 2,1 hari yang berarti terdapat kenaikan 0,4 hari.
Selanjutnya, kata dia, diperlukan konsistensi pembaruan produk wisata berbasis budaya dengan konsep pariwisata berkualitas (Quality Tourism) di DIY.
"Tidak lagi jumlah wisatawan sebagai indikator utama keberhasilan pariwisata tapi lebih mengedepankan pengalaman wisatawan dengan indikator 'LOS' dan spending money wisatawan, disamping itu perlu peningkatan layanan publik berkaitan, transportasi, keamanan dan kenyamanan wisatawan dan masyarakat serta hospitality," kata dia.
Baca juga: Dispar DIY minta destinasi wisata terapkan CHSE selama libur Lebaran
Baca juga: Dispar sebut wisata kuliner DIY tidak terpengaruh larangan ASN bukber
Baca juga: Dinas Pariwisata: Objek wisata DIY tetap aman pascaerupsi Merapi
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023