Salah satu faktor yang ikut berkontribusi dalam penurunan pengangguran yakni meningkatnya pendapatan pelaku UMKM
Makassar, Sulsel (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengatakan pihaknya terus mendorong peningkatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menekan angka pengangguran di daerahnya.
"Kita melakukan langkah-langkah dalam mendorong peningkatan UMKM, masyarakat ekonomi kecil dan menengah, sehingga memberikan pengaruh dalam penurunan angka pengangguran kita," jelasnya dalam keterangannya di Makassar, Sulsel, Minggu.
Berdasarkan data BPS, angka pengangguran di Sulawesi Selatan per Februari 2023 mengalami penurunan 24,62 ribu orang menjadi 5,26 persen atau lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 5,75 persen.
Salah satu faktor yang ikut berkontribusi dalam penurunan pengangguran yakni meningkatnya pendapatan pelaku UMKM.
Pemprov Sulsel dalam peningkatan UMKM telah melakukan langkah-langkah nyata di antaranya pendampingan dan pemberian sertifikasi halal pada produk-produk yang dimiliki pelaku UMKM di Sulsel secara gratis, yang merupakan salah satu program Diskop Sulsel.
Pemprov juga memfasilitasi UMKM agar memiliki nomor induk berusaha (NIB), sehingga UMKM naik kelas serta menghadirkan rumah kemasan untuk peningkatan pengemasan produk.
Pemprov Sulsel, kata dia, terus berinovasi menghadirkan program dengan peningkatan SDM untuk pembukaan lapangan pekerjaan.
Hal itu akan berdampak pada perekonomian serta menekan angka pengangguran melalui penciptaan lapangan pekerjaan.
Kepala BPS Sulsel Aryanto memaparkan per Februari 2023, penduduk usia kerja sebanyak 7,08 juta orang atau mengalami kenaikan 103,03 ribu orang.
Penduduk usia kerja itu terdiri atas 4,56 juta orang angkatan kerja dan 2,52 juta bukan angkatan kerja.
Dari 4,56 juta orang angkatan kerja terdiri atas 4,32 juta orang bekerja dan 0,24 juta orang pengangguran.
Jika dibandingkan Februari tahun 2022, angka pengangguran berkurang 24,62 ribu orang.
"Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Provinsi Sulawesi Selatan pada Februari 2023 sebesar 5,26 persen, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, 5,75 persen. Bahkan, lebih rendah dibandingkan dengan masa sebelum pandemi (Februari 2020 yang 5,70 persen)," jelas Aryanto.
TPT Provinsi Sulsel juga lebih rendah dibandingkan pengangguran nasional yang 5,45 persen.
Untuk Februari 2023, tingkat pengangguran sebesar 5,26 persen, pada periode sama 2022 sebesar 5,75 persen, selanjutnya pada 2021 sebesar 5,79 persen, dan 2020, sebesar 5,70 persen.
Baca juga: BPS: Tingkat Pengangguran Terbuka Sumut turun pada Februari 2023
Baca juga: Menkeu: Perbaikan tenaga kerja cerminkan perekonomian RI terus terjaga
Baca juga: BPS: Tingkat pengangguran turun 0,38 persen pada Februari 2023
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023