Washington (ANTARA News) - Presiden Barack Obama yang berusaha keras membatasi pengaruh uang dalam politik, tengah membidik kontraktor-kontraktor dan pebisnis yang diuntungkan kampanyenya dengan meminta mereka menyumbang 1 juta dolar AS untuk acara pelantikannya yang segera diadakan bulan ini.

Strategi penggalangan dana ini menandai adanya perubahan dari pelantikan kepresiden Obama pada 2009 yang ketika itu dia melarang uang perusahaan dan membatasi sumbangan perorangan demi menegaskan komitmennya dalam transparansi dan pemerintahan bersih.

Kali ini para pengorganisasi tengah mengumpulkan dana besar untuk biaya acara pelantikan Obama yang berbeda dari pelantikan historis pada 2009 ketika dia menjadi presiden kulit hitam pertama.

Para penyumbang dana kali ini termasuk kontraktor-kontraktor utama pemerintah seperti AT&T dan Microsoft serta sebuah perusahaan yang menjual perlengkapan pelantikan. Sedangkan para jutawan yang sebelumnya membiayai serangan kepada mantan jago Republik Mitt Romney, juga menjadi penyumbang dana acara pelantikan Obama.

Pengorganisasi pelantikan mengatakan, mengendurnya pembatasan sumbangang akan membuat mereka lebih leluasa menutup biaya dari pemilu paling mahal dalam sejarah AS itu.

Pihak pengorganisasi enggan meminta lagi donotur pribadi karena sebelumnya sudah membiayai kampanye keterpilihan kembali Obama dengan total dana 715 juta dolar AS.

"Kami baru saja keluar dari pemilu paling mahal. Kami hanya ingin memastikan kami akan mencapai sasaran-sasaran yang kami perlukan demi keperluan acara ini," kata seorang pejabat Komite Pelantikan Presiden yang enggan menyebutkan namanya.

Para pemerhati pemerintahan mengatakan, upaya penggalangan dana ini menandai tidak nyambungnya retorika Obama dengan aksi-aksinya dalam membatasi pengaruh donator besar di Washington.

"Kita akan dikecewakan oleh dia ketika ada uang dalam politik," kata Direktur kebijakan Campaign Legal Center Meredith McGehee.

Pelik

Semenjak muncul ke panggung nasional pada 2004, Obama terus berjuang mempertemukan niatnya mengendalikan belanja politik dengan keperluan memenangkan pemilu dan hukum.

Dia pernah menyerukan amandemen konstitusi untuk menyiasati putusan Mahkamah Agung pada 2010 yang membuat perusahaan dan pihak-pihak tertentu membelanjakan dana tanpa batas untuk mempengaruhi pemilu.

Obama mengkritik "Super PACs" atau komite-komite aksi politik yang dibuat untuk mengakali keputusan Mahkamah Agung. Namun dia berbalik arah begitu melihat para kandidat Republik menarik manfaat dari kelompok-kelompok baru sehingga merugikan proses penggalangan dana oleh kubu Demokrat.

Para pengorganisasi Konvensi Nasional Demokrat di Charlotte, North Carolina, awal September tahun lalu melarang kontribusi pihak perusahaan dalam konvensi itu, namun kemudian mengendurkan larangan tersebut setelah mereka terbukti kekurangan dana.

Ketika Obama naik tampuk kekuasaan pada 2009, para pengorganisasi pelantikan melarang sumbangan perusahaan dan membatasi sumbangan pribadi sampai 50.000 dolar AS.

Kali ini para pengorganisasi enggan lagi meminta dana kepada perorangan mengingat mereka sudah menyumbang besar sewaktu kampanye dulu.

Komite Pelantikan meminta pengusaha menyumbang sampai maksimal 1 juta dolar AS --melebihi batas 250 ribu dolar AS yang ditetapkan mantan Presiden George W. Bush ketika pelantikan masa jabatan keduanya pada 2005.

Para pengorganisasi enggan mengungkapkan biaya pasti pelantikan Obama, namun diperkirakan tak melebihi 53 juta dolar AS yang dipakai pada pelantikan tahun 2009 yang menyedot perhatian 2 juta orang di Washington dengan konser penuh bintang di Lincoln Memorial, satu parade dan 10 pesta dansa resmi, serta pesta-pesta pribadi yang tak terhitung jumlahnya.

Pelantikan kali ini tak akan diramaikan konser, dan hanya dua pesta dansa resmi (official balls). Namun para donator kelas kakap masih berpeluang menggelar selebrasi.

Individu yang menyumbangkan 250 ribu dolar AS atau perusahaan yang mendonasikan 1 juta dolar AS akan memperoleh tiket untuk satu resepsi sangat terbatas beberapa hari sebelum pelantikan pada 21 Januari dan satu malam "selebrasi nyala lilin" VIP pada malam sebelum pelantikan, serta posisi sangat strategis depan parade.

Komite Pelantikan telah mengungkapkan nama-nama dari kurang lebih 400 donator. Namun tak seperti tahun 2009, para penyumbang ini tidak akan diungkapkan jumlah sumbangannya sampai pelantikan dilaksanakan, sesuai UU federal.

"Ini kemunduran besar dalam hal transparansi," kata Kathy Kiely, Direktur Pelaksana Sunlight Foundation yang mengampanyekan keterbukaan dalam pemerintahan.

Di antara para donator acara pelantikan itu adalah raksasa telekomunikasi AT&T dan raksasi piranti lunak Microsoft Corp, yang keduanya sering tampil di Washington.

AT&T mendapatkan kontrak senilai 747 juta dolar AS dari pemerintah federal pada tahun fiskal 2011, sedangkan Microsoft memperoleh nilai kontrak 160 juta dari proyek pemerintah. Tahun lalu, kedua perusahaan ini menyumbang lebih dari 1 juta dolar AS untuk konvensi Demokrat dan Republik.

Baik AT&T maupun Microsoft menolak mengomentari ini.

Donator utama lainnya, Financial Innovations yang berbasis di Rhode Island menjual T-shirts dan pernak-pernik resmi lainnya selama kampanye keterpilihan kembali Obama dan kini pun menjual cinderamata-cinderamata pelantikan. Perusahaan ini pun enggan berkomentar.

Lalu, donator lainnya adalah perusahaan asuransi yang berbasis di St. Louis, Centene Corp.

Harga saham perusahaan ini naik 10 persen setelah pemilu AS, karena investor memprediksi perusahaan ini bakal diuntungkan oleh kebijakan layanan kesehatan Obama. Lagi-lagi, perusahaan ini enggan berkomentar.

Sementara perusahaan bioteknologi Genentech mengaku bangga bisa memberi dukungan bagi pelantikan presiden, namun perusahaan ini enggan menyebutkan berapa banyak dana yang disumbangkannya.

Para donatur acara pelantikan Obama itu juga termasuk perorangan-perorangan yang sebelumnya menjadi pihak terbanyak menyumbangkan dana kampanye keterpilihan Obama. Namun belum ada data rinci mengenai siapa saja mereka itu.

Eksekutif bioteknologi yang berbasis di California, Paul Zygielbaum, diketahui telah menggelontorkan dana 270 ribu dolar AS kepada Demokrat dalam kurun dua tahun terakhir, sedangkan Marsha Laufer yang menikahi seorang eksekutif lembaga lindung nilai (hedge-fund) mendonasikan 1,5 juta dolar AS untuk Priorities USA Action, sekutu dana utama (Super PAC) bagi Obama.

Baik Zygielbaum maupun Laufer menolak menjawab pertanyaan Reuters mengenai klaim ini.

Beberapa donatur perorangan diantaranya adalah para karyawan Bully Pulpit Interactive, perusahaan yang menangani iklan digital pelantikan 2009 dan kampanye keterpilihan kembali Obama. Kembali, mereka juga menolak mengomentar sinyalemen ini.

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013