Tokyo (ANTARA News) - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berniat memperkuat hubungan dengan negara-negara di Asia Tenggara seperti Indonesia, Vietnam dan Thailand di tengah meningkatnya isu ketegasan China atas teritorialnya.

Rencananya Abe berniat mengunjungi Amerika Serikat terlebih dahulu untuk mempertegas aliansi Jepang bersama AS tapi harus tertunda karena Presiden Barack Obama memiliki jadwal padat, kata juru bicara Jepang, Kamis.

Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan kunjungan dimaksudkan untuk kerja sama ekonomi yang lebih baik.

"Jepang menganggap kerja sama dengan ASEAN adalah langkah penting memastikan perdamaian dan kesejahteraan di kawasan Asia Pasifik," kata Suga.

Dia mengatakan bahwa 10 anggota ASEAN memiliki arti penting bagi Jepang.

Jepang berusaha menjalin kerja sama ekonomi dengan negara-negara Asia tentangga seperti dengan mengirim Menteri Luar Negeri Jepang berkunjung ke Asia Tenggara, Korea Selatan dan Rusia.

Suga membantah sejumlah kunjungan itu bukan dimaksudkan untuk mengimbangi pengaruh China.

"China adalah negara yang penting bagi Jepang," kata dia.

Meski begitu, Jepang terlihat mengunjungi negara lain ke negara-negara yang memiliki kepentingan dengan China. Contohnya adalah Filipina yang berbatasan langsung dengan China.

Menteri Luar Negeri Jepang mengunjungi Filipina pada Kamis guna berdialog dengan negara itu mengenai ancaman China di perbatasan.

"Kami mengetahui ada ancaman seperti itu (China) dan kerap diingatkan negara lain mengenai ancaman bukan hanya dari Jepang," kata Sekretaris Kementerian Luar Negeri Albert Del Rosario.

Semasa kampanye bulan lalu, PM Abe berjanji akan bersikap keras terkait masalah perbatasan dengan China. Akan tetapi, banyak pengamat yang meragukan janjinya seiring posisi Abe sekarang.

Abe berasal dari partai nasionalis yang ingin merevisi draf konstitusi Jepang dan AS yang dibuat setelah Perang Dunia II berlangsung. Namun petinggi AS menginginkan Jepang bertindak lunak untuk menjaga keamanan global, demikian Reuters melaporkan.

(A061)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013